SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forpimca) Sumberejo, menyambut antusias kunjungan kerja (Kunker) Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres RI) DR. H. Soekarwo, SH., M.HUM di Desa Prayungan, Kamis (25/03/2021). Kunjungan kerja dengan melibatkan Tim Peneliti ini bertujuan untuk melaksanakan kajian literasi informasi untuk membangun kebudayaan digital.
Dalam sambutannya Bupati Anna mengatakan, bahwa kunjungan Wantimpres merupakan sumber energi tersendiri bagi Desa Prayungan dan juga Pemkab Bojonegoro untuk menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Terlebih lagi Desa Prayungan yang telah berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus pada malam anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Award tahun 2020,” jelas Bupati Anna, dalam surat elektronik yang diterima Suarabanyuurip.com, Jumat (26/03/2021).
Lebih lanjut, Bupati Anna Mu’awanah menyampaikan, bahwa Kabupaten Bojonegoro sangat mendukung SPBE. Sehingga perlu persiapan dukungan, baik infrastruktur, sarana dan prasarana, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang mahir akan IT.
“Untuk itu dalam pengisian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini, Kabupaten Bojonegoro mengusulkan ke Kemenpan dan RB formasi untuk tenaga IT. Semoga CPNS untuk formasi tenaga IT nanti bisa terpenuhi,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Pakde Karwo sapaan akrab Soekarwo, di era 4.0 sekarang ini menuntut masyarakat harus berdamai dengan digital. Mengingat pandemi COVID-19 saat ini sangat berdampak pada turunnya nilai perekonomian masyarakat, terpuruknya UMKM. Sehingga banyak orang miskin lama, dan munculnya orang miskin baru, tingkat kriminalitas meningkat, dan angka perceraian semakin tinggi.
Patut untuk belajar di Desa Prayungan, penggunaan teknologi informasi tidak hanya dimanfaatkan untuk urusan Pemerintahan Desa (pelayanan masyarakat, perizinan) namun juga dimanfaatkan sebagai media guna meningkatan kesejahteraan masyarakat, yang terakomodir dari aspirasi masyarakat.
Hal terpenting transformasi yang harus dilakukan saat ini adalah transformasi digital, ini bukan permasalahan Bojonegoro saja, melainkan permasalahan seluruh dunia.
“Siapa yang survive adalah mereka yang bisa berkolaborasi dengan perkembangan teknologi sesuai dengan konsep kesejahteraan,” ujar Pakde Karwo.(sam)