Kilang Tuban Butuh Dukungan Listrik 500 Kva

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Tuban – Proyek Kilang minyak baru atau New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban, Jawa Timur, membutuhkan listrik untuk keperluan emergency atau keadaan darurat. Besarnya mencapai 500 kilovolt ampere (Kva).

Direktur Utama Refinery & Petrochemical Subholding PT Kilang Pertamina Internasional, Djoko Priyono menyampaikan proyek Kilang Tuban membutuhkan dukungan sambungan listrik ke greet untuk emergency conection. Sambungan listrik untuk keperluan emergency ke jaringan listrik bertegangan 500 Kv dengan pola non interap operation. 

“Karena itu diperlukan dukungan dari pemerintah untuk membangun jaringan transmisi tegangan tinggi mendekati lokasi NGGR Tuban,” ujarnya saat memaparkan kondisi terkini proyek Kilang Tuban kepada Komisi VII DPR RI beberapa waktu lalu.

Djoko menjelaskan dengan pembangunan jaringan transmisi tegang tinggi ini nantinya akan menjadi industri alat tenaga listrik dan turunan industri lainnya.

“Harapan kami bisa menumbuhkan multiplier afect,” tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Humas PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bojonegoro, M Mursid menyampaikan PLN siap melayani kebutuhan listrik proyek Kilang Tuban karena memliki keterdesiaan yang cukup. PLN UP3 mencakup wilayah Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. 

“Di subsistem kami masih ada surplus daya sebesar 467 MW,” tegasnya kepada suarabanyuurip.com, Rabu (16/6/2021).

Namun demikian, lanjut Mursid, sampai hari ini belum ada pembicaraan antara PLN UP3 Bojonegoro dengan Pertamina terkait kebutuhan proyek Kilang Tuban.

“Kalau di ranah UP3 sepertinya belum ada, karena itu scubnya besar, UP3 Bojonegoro hanya sebagai pelaksana saja. Mungkin untuk antar Pusat mungkin sudah ada,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kilang minyak tuban merupakan proyek strategis nasional yang dikerjakan PT Pertamina bersama Rosneft, perusahaan asal Rusia, dengan nilai investasi mencapai US$ 16 miliar. Proyek ini berada 11 kilo meter (Km) dari Kota Tuban. Lokasinya dekat dengan Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), dan PLTU Tanjung Awar-awar.

Pembangunan kilang minyak Tuban akan terintegrasi dengan petrokimia kompleks. Kilang ini memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300.000 barel minyak per hari dan produksi petrochemical mencapai 4.701 kilo ton per annum (ktpa). 

Pruduk BBM dari Kilang Tuban sebanyak 12, 8 juta KL per tahun meliputi diesel, avture, gazolin. Rinciannya, 5,2 juta diesel, 1,49 juta avture, dan 5,95 juta gazolin. 

Kilang Tuban ditarget beroperasi atau onstrem pada Juni 2027. Target ini mundur enam bulan dari jadwal awal yakni 2026 akibat pandemi Covid-19.  

Perkembangan terkini, Kilang Tuban masih tahap pembersihan lahan (land clearing) tahap III, penyelesaian  Front End Engineering Design (FEED), dan penyelesaian sejumlah perizinan.(suko)


»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *