Blora – Bambu jika diolah bisa menjadi barang bernilai tinggi. Di tangan Rangga Yuli Anata (31), tanaman jenis rumput-rumputan yang mempunyai batang berongga dan beruas-ruas itu disulap menjadi souvenir berupa miniatur kincir air.
Mas Tata, panggilan akrab Rangga Yuli Anata, baru sepekan membuat souvenir miniatur kincir air. Warga Desa Nglobo, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini sebelumnya membuat relief pada pot bonsai.
Namun begitu pesanan souvenir kincir air dari warga sekitar mulai berdatangan.
“Sudah ada yang beli dan pesan. Sementara masih di sekitar desa. Tapi ada juga yang pesan untuk dibawa ke luar daerah,” kata Mas Tata.
Ia menjelaskan, bahan utama pembuatan miniatur kincir angin adalah bambu. Kemudian dipotong sesuai dengan bentuk dan ukuran. Selanjutnya dirangkai hingga menjadi miniatur kincir air.
“Bahan utamanya bambu, lem, pelitur dan aneka pernik lainnya,” tuturnya.
Dalam sehari, Mas Tata mengaku bisa membuat satu buah miniatur kincir air.
“Untuk bahan baku bambu nggak sulit, dari lingkungan sekitar,” ucapnya.
Menurut dia, miniatur kincir air buatannya juga bisa bergerak ketika dipasang mesin pompa yang biasa digunakan di aquarium.
“Bisa bergerak pakai mesin pompa kecil aquarium, medianya air tentunya. Tetapi juga bagus untuk hiasan rumah,” jelas dia.
Jika mesin pompa aquarium dipasang dan diaktifkan menggunakan daya listrik, lanjut Mas Tata, maka miniatur kincir air yang diletakkan di atas wadah atau tempat berisi air akan bergerak dan memunculkan bunyi ritmis pukulan bambu.
Lebih menarik lagi, kata dia, jika dipasang boneka berbentuk orang di dua sisi kincir, sehingga terkesan boneka itu yang menabuh batang bambu.
Mas Tata membandrol miniatur kincir air buatnya Rp 150.000 per buah. Harga tersebut tidak termasuk mesin pompa aquarium yang bisa menggerakkan kincir air.
“Kalau mesin pompanya ya beli sendiri. Tapi saya juga sediakan,” katanya.
Mas Tata menjual hasil kerajinannya di lokasi wisata pemandian air panas Plumpung Desa Nglobo, yang kini ramai dikunjungi warga. Ia membuat lapak sederhana untuk memamerkan miniatur kincir air kepada pengunjung.
“Selain itu saya mempromosikannya melalui media sosial,” pungkasnya.
Salah seorang pengunjung wisata pemandian air panas Plumpung, Khusnul, mengaku tertarik dengan miniatur kincir air buatan Mas Tata.
“Bagus. Bisa buat hiasan di rumah,” sambungnya di kutip dari laman resmi Pemkab Blora.(red)