SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Para petani di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mulai masuk masa panen padi. Namun, sebagian petani, khususnya di sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu di wilayah Kecamatan Gayam, mengeluhkan harga gabah basah turun menjadi Rp 3.600 per kilogram karena diserang hama.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Begadon 2 Desa Begadon, Kecamatan Gayam, Suparno mengatakan harga gabah basah mengalami penurunan. Namun, setiap wilayah harganya berbeda-beda karena tergantung kualitas padi.
“Sebab, 50 persen padi yang ditanam diserang hama sehingga mempengaruhi harga jual,” katanya, Jumat (11/3/2022).
Dia mengatakan, selain hama yang menjadi penyebab turunnya harga padi di Desa Begadon juga telatnya petani untuk memanen. Akibatnya, kualitas padi menurun dan berpengaruh terhadap harga gabah basah.
“Normalnya Rp3.800 per kg, kini turun hingga Rp 3.600 per kgnya. Tentu rugi karena hama menurunkan kualitas padi,” katanya kepada suarabanyuurip.com.
Ketua Kelompok Tani Begadon 1, Rokim juga mengatakan, harga gabah basah standar ketika panen rayanya serentak di masing-masing wilayah. Kini, harga gabah Rp 3.500 sampai Rp 3.700 per kgnya.
“Karena musim ini kondisi padi juga tidak maksimal bisa dikatakan 75 persen kena Hama. Namun, ini tidak bisa dijadikan pedoman karena setiap wilayah berbeda,” katanya.(jk)