M. Fathur Muin : Hindari Lembaga Investasi Tak Terdaftar OJK

24925

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Cendekia Bojonegoro, M. Fathur Muin menyebutkan, agar menghindari lembaga investasi yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal tersebut mewaspadai banyaknya penipuan bermodus investasi belakangan ini.

“Hindari melakukan investasi di lembaga bodong, tak berijin atau tidak terdaftar di OJK. Karena terbukti banyak lembaga investasi bodong kerap disalahgunakan untuk penipuan,” kata Fathur Mu’in kepada SuaraBanyuurip.com, Kamis (14/04/2022).

Menurut Mu’in, dalam berinvestasi, risiko selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan hasil investasi. Semakin besar uang yang diinvestasikan maka semakin besar juga risiko yang dihadapi. Namun banyak investor baru yang tidak mempunyai pengetahuan cukup sehingga tergiur dengan tingkat keuntungan yang tidak wajar, ditambah lagi apabila risiko yang ditawarkan minim.

“Agar terhindar dari penipuan berkedok investasi, jangan sampai cepat tergiur dengan janji keuntungan yang tidak wajar,” tandasnya.

Pria yang juga Direktur Yayasan Pesat ini menekankan agar investor memastikan institusi yang menawarkan investasi telah memiliki izin salah satu lembaga yang berwenang. Disebutkan yaitu Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), dan Kementerian Koperasi dan UKM.

“Jadi kenali faktor risiko dan realistis terhadap risiko,” ujarnya.

Ditambahkan, meskipun lembaga investasi telah berijin atau terdaftar secara resmi, ada hal lain yang juga harus dipahami oleh investor. Yakni diversifikasi investasi. Jangan sampai investor menempatkan seluruh uang yang dimiliki pada satu instrumen investasi. Karena jika instrumen tersebut mengalami kebangkrutan, maka risiko yang harus ditanggung pemilik modal akan semakin besar.

“Itulah perlunya untuk melakukan diversifikasi berbagai aset yang kita miliki dan membagi risiko ke berbagai instrumen,” tandasnya.

“Berinvestasilah sesuai dengan rencana keuangan kita, karena tidak ada investasi yang paling baik, yang ada investasi sesuai kebutuhan dan tujuan keuangan kita sendiri,” pungkasnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *