SuaraBanyuurip.com -Â Joko Kuncoro
Jakarta – Konsumsi minyak secara nasional diperkirakan meningkat sebesar 139 persen atau 3,97 juta barel per hari (bph) pada 2050 mendatang. Kebutuhan minyak akan terus bertambah setiap tahunnya karena produksi minyak belum memenuhi target yang ditentukan.
“Produksi minyak tahun 2021 hanya mencapai 660.000 bph dari target produksi sebesar 705.000 bph dan kebutuhan minyak akan terus bertambah setiap tahunnya,” kata Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara.
Dia mengatakan, konsumsi minyak pada 2050 juga diperkirakan meningkat sebesar 139 persen dari konsumsi saat ini yang sekitar 1,66 juta barel per hari (bph) menjadi 3,97 juta bph pada 2050.
“Sementara untuk konsumsi gas diperkirakan akan meningkat lebih besar lagi. Konsumsi gas saat ini sekitar 6.000 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), lalu diperkirakan akan meningkat menjadi 26.112 MMSCFD pada 2050 atau meningkat sebesar 298%,” katanya.
Dia menjelaskan, melihat potensi migas Indonesia yang sangat besar semestinya produksi masih dapat dimaksimalkan. Saat ini terdata Indonesia memiliki 128 cekungan migas, dimana yang sudah berproduksi baru sebanyak 20 cekungan, dan terdapat 27 cekungan yang sudah ada temuan namun belum berproduksi.
Menurut Benny, momentum harga minyak dunia yang tinggi ini dimanfaatkan oleh SKK Migas. Yakni dengan mendorong KKKS untuk melakukan investasi yang lebih agresif dan mendorong KKKS untuk melaksanakan programnya lebih dini di awal tahun.
“Termasuk di dalamnya adalah SKK Migas mengawal penyelesaian proyek hulu migas 2022,” katanya.(jk)