SuaraBanyuurip.com – Teguh Budi Utomo
Tuban – Jalan raya dalam kondisi rusak parah di wilayah Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jatim ditanami pohon pisang oleh warga setempat. Hal itu dilakukan lantaran jalan yang masuk kawasan ibukota kecamatan itu, tak kunjung diperbaiki oleh Pemkab setempat.
Kerusakan jalan terjadi sejak beroperasinya jembatan Kanor-Rengel (KaRe) pada Januari 2022 lalu. Kini jalur yang menghubungkan wilayah Kecamatan Rengel menuju Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jatim sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat lebih.
Sarana transportasi berstatus jalan kabupaten ruas Rengel – Gemblo, penghubung Desa Rengel ke Desa Ngadirejo, sepanjang 1,4 Km itu berlobang di sejumlah titik. Ditaksir kerusakan jalan yang sempat dibruk (dilapisi) pedhel (batu kapur) sepanjang 1,2 Km, diantara ruas ini pula sempat ditanami pohon pisang oleh warga setempat.
“Kami sempat membawa masalah jalan rusak ini ke Musrenbang Kecamatan Rengel, tapi oleh pemerintah kecamatan dinyatakan sudah dianggarkan pada tahun anggaran 2022,†kata Sekretaris Desa Rengel, A Ainut Taufiq.
Oleh sebab itu, pihak pemerintah desa menunggu dan berharap agar jalan tersebut segera diperbaiki. Terlebih kawasan jalan yang rusak mulai pertigaan obyek wisata sumber air Ngerong, Desa Rengel menuju Dusun Gemblo, Desa Ngadirejo tepat berada di depan Balai Desa Rengel.
Kerusakan jalan ini, menurut sejumlah warga Rengel, sejak jembatan KaRe dibuka. Jembatan yeng melintang di atas Sungai Bengawan Solo yang dibangun mulai April 2021 senilai Rp80 miliar itu, diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada 12 Januari 2022.
Seluruh biaya proyek jembatan yang berada di wilayah Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro dan Desa Ngadirejo itu ditanggung APBD Bojonegoro. Kini jembatan sepanjang 210 meter tersebut menjadi akses dari wilayah Rengel menuju Kanor yang selanjutnya menuju Babat, Kabupaten Lamongan, dan Surabaya.
“Sampeyan kan sudah melihat sendiri, jalan ibukota kecamatan kok seperti itu jeleknya,†kata Hanif di samping warga lain saat ditemui SuaraBanyuurip.com di depan obyek wisata Goa Ngerong, Jumat (27/05/2022).
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tuban, Agung Supriyadi, menyatakan, jalan rusak di wilayah Desa Rengel tersebut telah direncanaan perbaikannya pada tahun anggaran 2022. Sesuai jadwal saat ini proyek jalan tersebut segera memasuki persiapan lelang.
“Ditunggu saja, mungkin dalam sebulan ke depan sudah selesai lelang dan dimulai pengerjaannya,†kata Agung Supriyadi.
Ia tambahkan, untuk perbaikan jalan tersebut PUPR menganggarkan biaya kisaran Rp4 miliar hingga Rp5 miliar. Besaran anggaran itu karena jalan tak sekasdar diperbaiki, namun juga dilebarkan di kanan dan kiri.
Terkait ada warga menanami jalan yang rusak tersebut dengan pohon pisang, Agung Supriyadi mengatakan, sebenarnya hal itu sebatas untuk menandai adanya lobang di jalan. Warga bermaksud mengingatkan pengguna jalan, agar tak melintas jalan yang ada lobangnya.
“Masalah itu sudah dimediasi Camat Rengel dan petugas dari UPT PUPR Rengel, jadi sudah klir tidak ada masalah,†katanya. (tbu)