Siapkan Regulasi Konservasi Energi untuk Tekan Emisi

22104

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Berbagai strategi dilakukan pemerintah Indonesia untuk mendorong percepatan transisi energi dalam mencapai target net zero emission. Salah satunya merancang regulasi mengenai implementasi manajemen energi, khususnya Peraturan Pemerintah tentang Konservasi Energi.

“Saat ini masih dalam tahap harmonisasi. Aturan ini akan mencakup tentang konsumen energi serta sektor transportasi dan bangunan,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat menghadiri menghadiri A Closed Door Session – Ministerial Day sebagai bagian dari rangkaian acara the 7th Annual Global Conference on Energy Efficiency di Denmark, beberapa waktu lalu.

Aksi lain yang sedang digarap oleh pemerintah Indonesia, lanjut Arifin adalah memperluas Standar Kinerja Energi Minimum (Minimum Energy Performance Standard atau MEPS) ke peralatan lain, sebagaimana diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Indonesia, menerapkan teknologi hemat energi, seperti kendaraan listrik, kompor induksi, dan sebagainya.

Selain itu, Indonesia juga sedang mempercepat investasi efisiensi energi, misalnya melalui skema pembiayaan inovatif, keterlibatan swasta, pembiayaan campuran untuk efisiensi energi, serta meningkatkan kesadaran, misalnya dengan mengumumkan penghargaan efisiensi energi (Penghargaan Subroto tahunan untuk efisiensi energi), penghargaan energi ASEAN, dan kampanye inovatif melalui media sosial.

Arifin mengungkapkan beberapa program efisiensi energi yang sudah diimplementasikan di Indonesia, diantaranya dengan konversi pembangkit diesel ke gas, PLTS atap, konversi motor listrik, jargas. Selain itu direncanakan penerapan regulasi carbon tax untuk pembangkit batubara pada 1 Juli 2022 dan seluruh sektor industri pada tahun 2025

Menurut Arifin, efisiensi energi memegang kunci penting untuk mendorong percepatan transisi energi secara global. Karena itu pihaknya mendukung adanya kesepakatan bersama (joint statement) untuk seluruh anggota International Energy Agency (IEA) mengenai aksi penting efisiensi energi.

“Inisitif adanya aksi kolektif diperlukan untuk mempromosikan literasi dan kesadaran tentang masalah energi dan dampak lokalnya,” tegasnya.

Dia menekankan, kolaborasi antarnegara dan organisasi internasional dapat mempercepat capaian target Net Zero Emission secara global.

“Sebagai salah satu strategi utama menekan emisi karbon, efisiensi energi lebih mudah diwujudkan secara bersama,” tandas Arifin dalam pernyataan tertulisnya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *