Berkolaborasi Kurangi Emisi Karbon, 2.000 Mangrove Ditanam di Wilayah Migas Jabanusa

Menanam Mangrove.
Agus Santoso menunjukkan bibit Mangrove yang siap untuk ditanam.

SuaraBanyuurip.com – Industri hulu migas berkomitmen menyukseskan gerakan menanam pohon sepanjang 2024. Sebanyak 2.000 pohon mangrove ditanam di wilayah Jawa Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) untuk menangkap emisi karbon.

Aksi tanam dan jaga mangrove (Jatam) ini dilaksanakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jabanusa bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Jabanusa berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu, 21 Agustus 2024 di Kebun Raya Mangrove Surabaya dan dihadiri oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Kepala Departemen Formalitas & Komunikasi SKK Migas Jabanusa, serta perwakilan KKKS di wilayah Jabanusa.

Kegiatan penanaman Mangrove ini sejalan dengan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2024 yang lalu, tetapi rangkaian acaranya terus berlanjut hingga bulan Agustus 2024. Sejumlah 10.000 batang Mangrove telah ditanam pada saat acara berlangsung, dan 10.000 lagi akan ditanam oleh peserta Pekan Olahraga Pelajar Tingkat Nasional yang akan dilaksanakan pada 8-20 September 2024.

Kepala DLH Provinsi Jawa Timur Jempi Marbun mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di wilayah Jawa Timur. Berdasarkan data oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2022, Provinsi Jawa Timur merupakan daerah dengan IKLH terbaik di Pulau Jawa.

Febrian Ihsan selaku Kepala Departemen Formalitas & Komunikasi SKK Migas Jabanusa menyampaikan bahwa Aksi Tajam ini merupakan sebuah momen yang sangat luar biasa. Sebab, industri migas yang memiliki stigma di masyarakat umum sebagai industri penghasil emisi karbon, ternyata memiliki komitmen nyata dalam upaya memulihkan lingkungan dan sekaligus menangkap emisi karbon dari udara melalui penanaman pohon.

Febrian melanjutkan, bahwa menjaga keberlanjutan lingkungan telah menjadi salah satu yang ditargetkan dalam Renstra Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0. SKK Migas sebagai implementasi lingkungan berkelanjutan telah memiliki Program Low Carbon Initiative (LCI) yang salah satunya adalah kegiatan penanaman pohon.

“Pada tahun 2023 telah tertanam 2,2juta pohon, meningkat dari tahun 2022 sebanyak 1,7 juta pohon dan 2021 dengan penanaman sebanyak 1,2 juta pohon,” ungkapnya.

Febrian menambahkan, menanam pohon adalah bentuk tanggung jawab kepada anak-cucu. Sama halnya dengan pentingnya menggantikan cadangan migas yang diambil.

“Di masa depan, sektor migas tetap akan terus memegang peranan penting untuk mendukung pereekonomian nasional sehingga membutuhkan kontribusi kita untuk bersama-sama berupaya meningkatkan produksi migas dengan juga menurunkan atau meng-offset emisi karbon,” pungkasnya.(red)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *