SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Dua atlet dari cabang olahraga (cabor) angkat berat Bojonegoro gagal meraih medali di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke VII Jawa Timur (Jatim) tahun 2022. Gagalnya atlet tersebut karena satu atlet mengalami cidera lutut, dan satunya lagi hanya menempati posisi di 4 besar.
Menilik capain itu, Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Pengurus Kabupaten (Pengkab) Bojonegoro menilai pentingnya kaderisasi lebih banyak atlet demi perbaikan prestasi cabor yang fokus pada kekuatan dan ketahanan tubuh maksimal.
“Cabor ini kan masih baru ya di Bojonegoro, jadi perlu kaderisasi lebih banyak atlet,” kata Lukman Hadi, Ketua Pabersi Pengkab Bojonegoro kepada SuaraBanyuurip.com, Minggu (03/07/2022).
Tak hanya itu, kata pria yang akrab disapa Lukman ini, cabor yang memperlombakan tiga nomor angkatan, yakni squat, deadlift dan, bench press ini disebut juga belum mempunyai sarana dan prasarana sendiri. Hingga hari ini, para atlet masih berlatih di Gym Gladiator.
“Kalau tempat latihan sih gak masalah ya masih bisa disiasati. Kaderisasi atlet ini yang tidak mudah,” ujarnya.
Dengan banyaknya kendala yang dihadapi oleh Pabersi dalam meningkatkan prestasi atlet, pria yang menjabat Kepala Polisi Hutan di RPH Temayang, KPH Bojonegoro ini mengaku masih bersyukur. Karena atletnya tidak berada dalam posisi paling bawah se Jatim. Muhammad Alliyul Pratam yang turun di kelas 93 kilogram masih berada di 4 besar, berbanding 12 atlet lainnya.
“Kalau Ahmad Sugianto terpaksa gagal akibat cidera lutut. Saya kira cabor ini masih potensi untuk ditingkatkan prestasinya,” tutupnya.(fin)