Harga Batubara Acuan Oktober Naik Jadi USD330,97/Ton

Harga batubara acuan atau HBA bulan Oktober 2022 naik jadi USD330,97/ton dari bulan September sebesar USD319,22/ton.

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Harga Batubara Acuan (HBA) pada bulan Oktober 2022 mengalami kenaikan sebesar USD11,75 per ton menjadi USD330,97/ton dari bulan September, yaitu USD319,22/ton. Naikanya harga disebabkan oleh pengoperasian kembali pembangkit batubara di sebagian negara Eropa, sehingga turut mengerek permintaan batubara global.

Kenaikan HBA Oktober ini dipengaruhi oleh naiknya rata-rata indeks bulanan penyusunan HBA, yaitu ICI naik 3,63%, Platts naik 4,41%, GNCC naik 3,98%, dan NEX naik 3,08%.

“Selain naiknya rata-rata indeks, negara – negara Eropa seperti Jerman, Belanda dan Belgia telah menghidupkan kembali pembangkit batubara sebagai dampak dari pemangkasan gas oleh Rusia,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta Senin (3/10/2022).

Faktor lain yang memengaruhi kenaikan HBA adalah adanya kendala pasokan gas alam di Eropa.

“Adanya kebocoran jaringan gas yang terjadi di Laut Baltik sehingga harga gas melonjak,” ungkap Agung dalam keterangan tertulisnya.

Pergerakan HBA Oktober ini merupakan yang tertingi sejak awal tahun 2022 dimana nilai tertinggi sebelumnya terjadi pada bulan Juni, HBA terkerek hingga menyentuh angka USD323,91/ton. Faktor kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia – Ukraina serta krisis listrik di India akibat gelombang hawa panas masih menjadi faktor pengerek utama.

Baca Juga :   Realisasi PNBP Batubara 2021 Capai Rp189,2 Triliun

Setelahnya HBA cenderung fluktuatif mengalami kenaikan dan penurunan. HBA Agustus ada di angka USD321,59/ton dan September lalu sebesar USD319,22/ton.

HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.(suko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *