44 Juta Orang Diperkirakan Mudik Nataru, 167 Ribu Personel Keamanan Disiapkan

FOTO ILUSTRASI : Arus mudik yang terjadi pada libur lebaran Idulfitri 2022. (Liputan6.com/Trieyasni).

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Puncak arus mudik libur Natal tahun 2022 diprediksi terja pada tanggal 23-24 Desember, sedangkan untuk tahun baru 2023 pada tanggal 30-31 Desember 2022. Diperkirakan ada potensi pergerakan 44 juta orang pada liburan tersebut.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan telah menyiapkan pengamanan untuk memastikan rangkaian kegiatan Natal tahun 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru) berjalan dengan baik, aman, dan lancar. Pengamanan yang disiapkan sebanyak sekitar 167 ribu personel yang terdiri dari Polri, TNI, dan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, juga 2.629 posko yang terdiri dari posko pengamanan, posko pelayanan, dan posko terpadu.

“Untuk seluruh rangkaian kegiatan pengamanan itu sendiri kita melibatkan kurang lebih 166.791 personel, terdiri dari 101 ribu personel Polri, kemudian ditambah dengan dari TNI. Tadi Pak Panglima [TNI] sampaikan kurang lebih ada 23 ribu, dan sisanya dari seluruh stakeholder terkait,” ujarnya usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Persiapan Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023, Senin (19/12/2022), di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Sigit menambahkan, terdapat kurang lebih 56.636 objek pengamanan, yang terdiri dari gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun kereta, pelabuhan, bandar udara, objek wisata, hingga objek-objek kegiatan untuk perayaan tahun baru.

“Khusus untuk jalur darat, tentunya pengalaman pada saat pelaksanaan Idulfitri kamerin menjadi pengalaman yang sangat baik dan kami sudah memiliki pola terkait dengan bagaimana kita mengatur pada saat terjadi kepadatan. Artinya, pada saat memang situasi sangat padat khususnya di jalan tol, tentu akan kita berlakukan proses rekayasa mulai dari contra flow sampai dengan one way (satu arah),” jelasnya.

Sigit menegaskan, pihak kepolisian juga akan melakukan pengaturan guna menjamin kelancaran distribusi bahan pokok dan bahan bakar minyak untuk kebutuhan Nataru.

“Pemerintah terus mengontrol harga sembako agar harganya tetap terkendali, termasuk juga kebijakan-kebijakan yang terus dilakukan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri untuk mengawasi peredaran sembako di lapangan,” ujarnya.

Sigit menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya, terutama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Jasa Marga, dalam memberlakukan kebijakan tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mengantisipasi potensi lonjakan mobilitas masyarakat jelang Natal tahun 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru) yang akan datang. Diperkirakan pada kegiatan transportasi ada potensi pergerakan 44 juta orang di Natal dan tahun baru ini

Muhajir mengungkapkan bahwa puncak arus mudik pada Natal tahun 2022 diprediksi pada tanggal 23-24 Desember, sedangkan untuk tahun baru 2023 pada tanggal 30-31 Desember 2022.

“Puncak mudik pada Natal tahun 2022 itu sekitar tanggal 23 sampai 24 Desember, sedangkan arus balik itu 25 sampai 26 Desember. Sedangkan untuk puncak arus mudik perayaan tahun baru itu tanggal 30 sampai dengan 31 Desember dan puncak arus balik tahun baru yaitu 1 sampai dengan 2 Januari 2023,” ujar Muhadjir dalam keterangan pers usai menghadiri Ratas.

Terkait mobilitas masyarakat tersebut, ungkap dia, Presiden Jokowi meminta jajaran terkait untuk memastikan ketatalaksanaan lalu lintas. Selain itu, juga meminta jajaran terkait untuk memastikan kesiapan dan ketersediaan bahan pokok serta bahan bakar minyak (BBM) selama Nataru, serta perayaan Natal dan tahun baru dapat berjalan dengan tertib dan aman.

“Secara umum dari kementerian-kementerian terkait sudah siap untuk melaksanakan sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden. Kementerian Perhubungan, Kapolri, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan, Pertamina, dan tentu saja juga BMKG yang akan mengawal dari masalah cuaca, dan BNPB yang juga akan mengantisipasi kemungkinan adanya bencana,” pungkas Muhadjir dikutip dari laman Setkab.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *