Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Universitas Bojonegoro (Unigoro) merupakan kampus di Bojonegoro, Jawa Timur, yang masuk penilaian kampus terbaik peringkat dunia. Informasi ini berdasarkan pemeringkatan universitas terbaik versi EduRank. Dalam lembaga pemeringkat kampus ini tercatat 14.131 universitas terbaik di 183 negara, termasuk Indonesia.
Pemeringkatan universitas terbaik di kabupaten penghasil minyak dan gas bumi (migas) ini diambil berdasarkan indikator tertentu. Misalnya publikasi ilmiah, kinerja penelitian, dampak alumni, dan reputasi yang dimiliki. Hanya ada dua kampus terbaik dari banyak perguruan tinggi di Bojonegoro versi lembaga berbasis di Amerika Serikat ini. Unigoro salah satunya.
“Unigoro berdiri sejak 09 April 1981 di bawah naungan Yayasan Suyitno Bojonegoro,” ungkap Direktur Student Advance Program (SAP) Unigoro, Muhammad Rizqi Agustino, S.Kom., MBA., kepada SuaraBanyuurip.com, Jumat (27/01/2023) mengawali penyampaian profil.
Kampus yang beralamat di Jalan Lettu Suyitno No. 02, Desa Kalirejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur ini membuka 5 Fakultas dan 9 Program Studi (Prodi). Yaitu Fakultas Hukum ; Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ; Prodi Administrasi Publik, Fakultas Pertanian ; Prodi Agribisnis, Fakultas Ekonomi ; Prodi Ekonomi Pembangunan dan Prodi Manajemen Ritel.
Kemudian pada Fakultas Sains dan Teknik terdapat 4 Prodi. Yakni Prodi Teknik Sipil, Prodi Studi Teknik Industri, Produk Teknik Kimia, dan Prodi Ilmu Lingkungan. Dari kesemuanya ini, Prodi Hukum disebut sebagai Prodi paling favorit. Disusul oleh Prodi Teknik Sipil dan Prodi Ekonomi Pembangunan.
Dalam hubungan antar lembaga, Unigoro acapkali menjadi mitra profesional Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Contohnya menjadi mitra Dinas Perdagangan untuk membina Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Begitu pun lembaga legislatif sering mempercayakan pembuatan naskah akademik kepada Unigoro.
Tidak hanya berhenti disitu, Unigoro juga bermitra dengan Insitut Pertanian Bogor (IPB) untuk Fakultas Pertanian dalam rangka berbagi ilmu dan pengalaman dengan terjun ke “sawah merdeka” milik Unigoro secara berkesinambungan.
Bermitra antar kelembagaan ini dimaksudkan demi peningkatan kualitas, sehingga perlu didukung dengan kerjasama kelembagaan. Selain dengan IPB, dijalin pula kerja sama dengan Komnas HAM, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Pertamina EP Cepu, dan Perguruan Tinggi baik di dalam negeri mapun luar negeri.
Disinggung perihal kinerja penelitian. Jumlah proposal Universitas Bojonegoro yang diterima dan didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, disebut merupakan yang terbanyak dari seluruh kampus yang menerima dana hibah penelitian di Kabupaten Bojonegoro.
Prestasi mahasiswa Unigoro juga tak bisa dianggap enteng. Belakangan ini dua mahasiswanya berhasil menyabet juara di ajang internasional kompetisi 11th World Robotic For Piece (WRP) 2022 University Technology di Johor, Malaysia. Yakni Thoriq Whalidad Kemal sabet Juara I kategori Line Follower dan Roymon Albir Juara 2 kategori Line Follower.
“Untuk non akademik, Unigoro juga dikenal sebagai ‘kampus pesilat’. Karena tiap ada invitasi silat dari level lokal, nasional, sampai internasional, Unigoro selalu ada mahasiswanya yang menjadi juara satu,” ucap lajang kelahiran 5 Agustus 1994 itu.
Pencak silat disebut sebagai salah satu dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) olahraga di Unigoro yang paling menonjol. Meski begitu UKM lainnya dikatakan juga tak kalah bagusnya. Antara lain, badminton, futsal, basket, dan aeromodelling. Pun ada UKM seni, bidang musik, teater, tari, serta UKM Pengabdian Masyarakat dan jurnalistik yang semuanya diikuti sesuai minat masing-masing mahasiswa.
Berkenaan UMKM, Pemuda lulusan S2 Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini mengaku, bahwa Unigoro memang fokus membangkitkan ekonomi para pelaku UMKM. Terbukti tak hanya saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) diarahkan untuk membantu pelaku UMKM. Tetapi setelah KKN usai, dibentuk UKM Kewirausahaan.
“Tugas mereka memonitor pelaku UMKM yang pernah didampingi sampai berhasil memasarkan produknya,” ungkapnya.
Sementara itu, Unigoro juga memiliki semacam lembaga untuk menambah potensi mahasiswanya yang disebut Student Advance Program (SAP). Keberadaan SAP dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa secara cuma-cuma. SAP mengajarkan hard skill dan soft skill. Dari program SAP hard skill dapat diperoleh keahlian digital marketing, desain grafis, dan konten kreator.
“Cara belajarnya berupa 10 kali pertemuan. Ada ujiannya juga, dan bisa didapat sertifikat bagi yang dinyatakan kompeten,” ujar pria asal Borneo ini.
Sedangkan perihal soft skill, diharapkan setelah lulus para mahasiswa tak cuma pintar dibidangnya, namun juga mampu memiliki soft skill yang bagus. Diantaranya punya kemampuan komunikasi, kepribadian yang bagus.
“Ini penting. Karena kalau kita pintar, tetapi tidak berani omong, kepribadian kita tidak bisa diandalkan, kan percuma. Karena saya dulu S2-nya kan manajemen sumber daya manusia. Saya pernah melakukan riset, dari HRD di Indonesia, mereka terima karyawan itu 70% dari soft skill-nya,” tandasnya.
Berbagai keunggulan Unigoro dalam peningkatan kualitas pendidikan ini menghasilkan tren peningkatan jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun. Jumlah mahasiswa Unigoro untuk Tahun Akademik 2020/2021 misalnya, tercatat mencapai 3.312 orang.
“Dalam waktu dekat kami akan membuka ilmu program komunikasi, untuk memenuhi pendidikan kebutuhan daerah kita. Kami juga memiliki cita-cita untuk membuka program internasional, baik dalam hal kolaborasi dan kuliah kelas. Sehingga wawasan anak didik kita akan semakin luas,” terangnya.(fin)