SuaraBanyuurip.com – Dr. Sri Budi Cantika Yuli, SE., MM akademisi Direktorat Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghadiri focus group discussion (FGD) akademika dan praktisi di Ruang Adu Ide Universitas Bojonegoro (Unigoro), Jumat (27/9/24).
Istri calon bupati (Cabup) Bojonegoro, Setyo Wahono yang akrab disapa Cantika Wahono ini membagikan tips melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat internasional.
Menurut Cantika Wahono, setiap dosen harus memetakan terlebih dulu rencana penelitian, mengurus HaKI (Hak Kekayaan Intelektual), serta pengabdian masyarakat yang akan dilakukan. Jika dosen ingin go international, disarankan untuk bermitra dengan universitas-universitas terdekat.
“Bisa dengan universitas di Malaysia, Singapura, Thailand, atau Taiwan. Kita juga bisa memanfaatkan teknologi daring untuk kegiatan pengabdian masyarakat. Contohnya kita menyelenggarakan sharing UMKM Malaysia dengan UMKM Indonesia secara virtual. Kegiatan seperti ini sudah masuk poin akreditasi,” terang perempuan yang mendapat penghargaan Woman Researcher Award ini.
Selain itu, dosen-dosen Unigoro juga didorong untuk mengikuti konferensi internasional agar memperkuat jaringan kolaborasi antar akademisi di tingkat global. Sehingga secara tidak langsung, kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah para dosen juga akan meningkat. Terutama di jurnal-jurnal terindeks Scopus.
“Supaya Unigoro go international, dosen-dosennya harus didorong ikut simposium internasional,” imbuh Cantika Wahono.
Di sisi lain untuk memenuhi tuntutan akreditasi, mahasiswa harus dilibatkan dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Serta memberdayakan minat dan bakat mahasiswa untuk menggapai prestasi terbaiknya.
“Upayakan prestasi sekecil apapun harus dihargai. Karena bakat setiap mahasiswa itu beda-beda. Lagi-lagi, prestasi mahasiswa juga akan mempengaruhi akreditasi,” tukas Divisi Riset Ademos Indonesia.
FGD bersama Cantika berlangsung interaktif. Dosen-dosen Unigoro tidak melewatkan kesempatan ini untuk berdiskusi terkait strategi penelitian dan pengabdian masyarakat internasional.(red)