Suarabanyuurip.com – d suko nugroho
Bojonegoro – Bagi kalian lulusan SMA/MA/MK tidak usah bingung lagi mencari perguruan tinggi negeri untuk melanjutkan pendidikan. Banyak perguruan tinggi negeri terbaik yang bisa kalian pilih.
Webometrics Ranking Web of Universities kembali merilis daftar perguruan tinggi terbaik di dunia. Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) pun berhasil masuk dalam daftar tersebut.
Webometrics merupakan sistem pemeringkatan untuk perguruan tinggi di dunia dalam hal kinerja dan dampak publikasi dengan memperhitungkan 3 indikator: openness, excellence, dan visibility.
Daftar 10 PTNK versi Webometrics Ranking Web of Universities
© 2023 suarabanyuurip.com/Ist.sbu
Pemeringkatan webometrics ini seringkali dijadikan acuan bagi para lulusan SMA maupun mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi.
Berikut 10 PTKN terbaik versi Webometrics Januari 2023:
1. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung (UIN SGD Bandung)
UIN Sunan Gunung Djati Bandung menjadi PTKN terbaik se-Indonesia berdasarkan peringkat Webometrics. Dalam pemeringkatan tersebut, diketahui juga bahwa universitas yang berlokasi di Jalan A.H. Nasution no. 105, Cibiru, Bandung ini berada pada ranking ke-3.329 dunia versi Webometrics. Peringkat ini naik dibanding saat rilis Juli 2021 yang berada di ranking ke-3.913
Informasi selengkapnya tentang universitas yang memiliki sembilan fakultas ini dapat diakses pada laman https://uinsgd.ac.id/.
2. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Syahid Jakarta)
Di posisi ke-2 PTKN terbaik ditempati UIN Syahid Jakarta. Universitas yang telah melahirkan banyak cendekiawan ini menduduki peringkat ke-3.697 dari universitas dunia versi Webometrics. Peringkat ini juga naik dibanding rilis Juli 2021. Saat itu, UIN Jakarta berapa pada peringkat ke-4.317 dunia.
Kampus yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan ini juga merupakan cikal bakal pengembangan pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Informasi terkait UIN Syahid Jakarta dapat diakses pada laman https://www.uinjkt.ac.id/id/.
3. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Di posisi ke-3 PTKN terbaik versi Webometrics ada UIN Sunan Ampel Surabaya. Universitas yang memiliki visi untu menjadi universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional ini berada pada posisi ke-4.062 dunia versi Webometrics, atau naik dari ranking ke-5235 pada rilis Juli 2021. Info tentang universitas yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur ini dapat diperoleh melalui laman https://w3.uinsby.ac.id/.
4. IAIN Palangka Raya
Institus Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya menjadi PTKN yang berada pada peringkat berikutnya. Kampus yang memiliki visi “Menjadi perguruan Tinggi yang Unggul, Berkarakter Islami Terpercaya di kawasan Asia pada Tahun 2039” ini berada pada ranking ke-5.035 dunia versi Webometrics Januari 2023.
Info tentang kampus ini dapat diperoleh melalui laman https://www.iain-palangkaraya.ac.id/site/
5. UIN Ar-Raniry Aceh
Pada urutan berikutnya ada UIN Ar-Raniry, Aceh. Berdasarkan rilis Webometrics Januari 2023, kampus ini menempati ranking ke-5.351 dunia. Info selengkapnya terkait kampus yang awal berdirinya merupakan Fakultas Syari’ah dan Fakultas Tarbiyah cabang IAIN Sunan Kalidjaga Yogyakarta pada 1960 an ini dapat diperoleh melalui https://uin.ar-raniry.ac.id/index.php/id.
6. IAIN Ponorogo
Keberadaan IAIN Ponorogo tidak terlepas dari Akademi Syari’ah Abdul Wahhab (ASA) sebagai embrionya, yang didirikan pada tanggal 1 Februari 1968 atas ide KH. Syamsuddin dan KH. Chozin Dawoedy.
Akademi ini kemudian dinegerikan pada tanggal 12 Mei 1970 menjadi Fakultas Syari’ah Ponorogo IAIN Sunan Ampel yang dipimpin oleh R.M.H. Aboe Amar Syamsuddin dengan menyelenggarakan Program Sarjana Muda.
Berdasarkan tuntutan perkembangan dan organisasi Perguruan Tinggi, maka dikeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997 Tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Sejak saat itulah semua fakultas di lingkungan IAIN yang berlokasi di luar induk, berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dan tidak lagi menjadi bagian dari IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Pada tahun 2016 ini, berdasarkan Perpres 75 tahun 2016, STAIN Ponorogo resmi menjadi IAIN Ponorogo. Berhubung terjadi alih status dari STAIN Ponorogo menjadi IAIN Ponorogo, maka BAN-PT melakukan surveilen. Hasilnya, institusi IAIN Ponorogo kembali dinyatakan terakreditasi dengan predikat B. Perguruan ini menempati rangking 5.360 dunia.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai IAIN Ponorogo dapat mengaksesnya di : https://iainponorogo.ac.id/
7. UIN Alauddin Makassar
Pada mulanya IAIN Alauddin Makassar yang kini menjadin UIN Alauddin Makassar berstatus Fakultas Cabang dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, atas desakan Rakyat dan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan serta atas persetujuan Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Menteri Agama Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Nomor 75 tanggal 17 Oktober 1962 tentang penegerian Fakultas Syari’ah UMI menjadi Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Cabang Makassar pada tanggal 10 Nopember 1962. Kemudian menyusul penegerian Fakultas Tarbiyah UMI menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Cabang Makassar pada tanggal 11 Nopember 1964 dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 91 tanggal 7 Nopember 1964. Kemudian Menyusul pendirian Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta cabang Makassar tanggal 28 Oktober 1965 dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 77 tanggal 28 Oktober 1965.
Dengan mempertimbangkan dukungan dan hasrat yang besar dari rakyat dan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan terhadap pendidikan dan pengajaran agama Islam tingkat Universitas, serta landasan hukum Peraturan Presiden Nomor 27 tahun 1963 yang antara lain menyatakan bahwa dengan sekurang-kurangnya tiga jenis fakultas IAIN dapat digabung menjadi satu institut tersendiri sedang tiga fakultas dimaksud telah ada di Makassar, yakni Fakultas Syari’ah, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin, maka mulai tanggal 10 Nopember 1965 berstatus mandiri dengan nama Institut Agama Islam Negeri Al-Jami’ah al-Islamiyah al-Hukumiyah di Makassar dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 79 tanggal 28 Oktober 1965.
Penamaan IAIN di Makassar dengan “Alauddin” diambil dari nama raja Kerajaan Gowa yang pertama memuluk Islam dan memiliki latar belakang sejarah pengembangan Islam di masa silam, di samping mengandung harapan peningkatan kejayaan Islam di masa mendatang di Sulawesi Selatan pada khususnya dan Indonesia bahagian Timur pada umumnya. Sultan Alauddin adalah raja Gowa XIV tahun 1593-1639, (kakek/datok) dari Sultan Hasanuddin Raja Gowa XVI, dengan nama lengkap I Mangnga’rangi Daeng Manrabbia Sultan Alauddin, yang setelah wafatnya digelari juga dengan Tumenanga ri Gaukanna (yang mangkat dalam kebesaran kekuasaannya), demikian menurut satu versi, dan menurut versi lainnya gelar setelah wafatnya itu adalah Tumenanga ri Agamana (yang wafat dalam agamanya). Gelar Sultan Alauddin diberikan kepada Raja Gowa XIV ini, karena dialah Raja Gowa yang pertama kali menerima agama Islam sebagai agama kerajaan. Ide pemberian nama “ Alauddin ” kepada IAIN yang berpusat di Makassar tersebut, mula pertama dicetuskan oleh para pendiri IAIN “ Alauddin” , di antaranya adalah Andi Pangeran Daeng Rani, (cucu/turunan) Sultan Alauddin, yang juga mantan Gubernur Sulawesi Selatan, dan Ahmad Makkarausu Amansyah Daeng Ilau, ahli sejarah Makassar.
Pada Fase ini, IAIN (kini UIN) Alauddin yang semula hanya memiliki tiga (3) buah Fakultas, berkembang menjadi lima (5) buah Fakultas ditandai dengan berdirinya Fakuktas Adab berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 148 Tahun 1967 Tanggal 23 Nopember 1967, disusul Fakultas Dakwah dengan Keputusan Menteri Agama RI No.253 Tahun 1971 dimana Fakultas ini berkedudukan di Bulukumba ( 153 km arah selatan kota Makassar), yang selanjutnya dengan Keputusan Presiden RI No.9 Tahun 1987 Fakultas Dakwah dialihkan ke Makassar, kemudian disusul pendirian Program Pascasarjana (PPs) dengan Keputusan Dirjen Binbaga Islam Dep. Agama No. 31/E/1990 tanggal 7 Juni 1990 berstatus kelas jauh dari PPs IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kemudian dengan Keputusan Menteri Agama RI No. 403 Tahun 1993 PPs IAIN Alauddin Makassar menjadi PPs yang mandiri.
Untuk merespon tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan mendasar atas lahirnya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 tahun 1989 di mana jenjang pendidikan pada Departemen Pendidikan Nasional R.I dan Departemen Agama R.I, telah disamakan kedudukannya khususnya jenjang pendidikan menegah, serta untuk menampung lulusan jenjang pendidikan menengah di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional R.I dan Departemen Agama R.I, diperlukan perubahan status Kelembagaan dari Institut menjadi Universitas, maka atas prakarsa pimpinan IAIN Alauddin periode 2002-2006 dan atas dukungan civitas Akademika dan Senat IAIN Alauddin serta Gubernur Sulawesi Selatan, maka diusulkanlah konversi IAIN Alauddin Makassar menjadi UIN Alauddin Makassar kepada Presiden R.I melalui Menteri Agama R.I dan Menteri Pnedidikan Nasional R.I. Mulai 10 Oktober 2005 Status Kelembagaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar berubah menjadi (UIN) Universitas Islam Negeri Alauddinn Alauddin Makassar berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia No 57 tahun 2005 tanggal 10 Oktober 2005 yang ditandai dengan peresmian penandatanganan prasasti oleh Presiden RI Bapak DR H Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 4 Desember 2005 di Makassar.
Dalam perubahan status kelembagaan dari Institut ke Universitas , UIN Alauddin Makasar mengalami perkembangan dari lima (5) buah Fakutas menjadi 7 (tujuh) buah Fakultas dan 1 (satu) buah Program Pascasarjana (PPs) berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 5 tahun 2006 tanggal 16 Maret 2006, yaitu: Fakuktas Syariah dan Hukum (FSH); Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan (FTK); Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF); Fakultas Adab dan Humaniora (FAH); Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK); Fakultas Sains dan Teknologi (FST); Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FIK); dan Prgoram Pascasarjana(PPs).
UIN Alauddin Makassar menempati rangking 5.370 terbaik dunia versi Webometrics.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai UIN Alauddin Makassar dapat mengaksesnya di : https://uin-alauddin.ac.id/
8. UIN Walisongo
UIN Semarang didirikan pada tanggal 6 April 1970 berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 30 dan 31 tahun 1970. Pada waktu itu menteri yang menjabat adalah KH. M. Dachlan. Sebelumnya, kampus ini bernama Kampus IAIN Walisongo Semarang, kepanjangan dari Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Awalnya kampus ini memiliki 5 fakultas dengan letak yang berbeda. Lima fakultas tersebut adalah Fakultas Dakwah di Semarang, Fakultas Syari’ah di Bumiayu dan Demak, Fakultas Ushuludin di Kudus, dan Fakultas Tarbiyah di Salatiga.
Sedangkan nama Walisongo ini menjadi simbol dan spirit bagi dinamika sejarah perguruan tinggi Agama Islam terbesar di Jawa Tengah. Seiring dengan perkembangannya, kampus ini berubah nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) bukan lagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Perubahan nama tersebut diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 19 Desember 2014.
Dalam bentangan sejarahnya, UIN terlibat dalam pergulatan meneruskan tradisi dan cita-cita Islam inklusif ala Walisongo, Quipperian. Sembari melakukan inovasi, kehadirannya juga dapat secara signifikan berdaya guna bagi upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan secara nyata berkhidmat untuk membangun peradaban manusia.
UIN Walisongo menempati rangking 5.432 dunia versi Webometrics yang dirilis Januari 2023.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai UIN Walisongo dapat mengaksesnya di : https://walisongo.ac.id/
9. Institut IAIN Kendari
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari resmi berdiri pada tanggal 17 Oktober 2014 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun 2014 tentang perubahan STAIN kendari menjadi IAIN Kendari. Melalui perjalanan panjang, IAIN Kendari bertransformasi menjadi perguruan tinggi Islam Negeri terbesar di ranah Sulawesi Tenggara. Sejarah IAIN Kendari dimulai dari terbentuknya Fakultas Tarbiyah Filial IAIN Alauddin Makassar di Kendari. Selanjutnya, atas dukungan dari Gubernur Sulawesi Tenggara, Edi Sabara kala itu serta tokoh masyarakat Sultra, Fakultas Filial IAIN Alauddin Makassar akhirnya berubah status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kendari yang berdiri secara otonom pada Tanggal 21 Maret tahun 1997.
Selama kurun waktu 17 tahun, lembaga Pendidikan Islam Negeri satu-satunya di Sultra ini mengalami perkembangan yang cukup dinamis. Pimpinan kampus silih berganti terus berupaya menyatukan idealisme civitas akademika dengan satu tujuan, membangun kampus yang sarat dengan aktifitas akademik, pencetak intelektual muda yang kompetitif sesuai tuntutan zaman.
IAIN Kendari mendidik dan membina sekitar 7.000 mahasiswa pada program sarjana dan pascasarjana. Pada program Sarjana, saat ini terdapat 4 Fakultas dengan 23 Program studi yaitu :
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN, Prodi :
1. Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
2. Manajemen Pendidikan Islam (S.Pd)
3. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah/SD (S.Pd)
4. Pendidikan Guru Raudhatul Athfal/TK (S.Pd)
5. Pendidikan Bahasa Arab (S.Pd)
6. Tadris Bahasa Inggris (S.Pd)
7. Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (S.Pd)
8. Tadris Biologi (S.Pd)
9. Tadris Fisika (S.Pd)
10. Tadris Matematika (S.Pd)
FAKULTAS SYARIAH, Prodi :
1. Hukum Keluarga/Ahwal Al-Asyakhsiyyah (S.H)
2. Hukum Ekonomi Syariah/Muamalah (S.H)
Hukum Tata Negara/Siyasah (S.H)
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH, Prodi :
1. Komunikasi & Penyiaran Islam (S.Sos)
2. Bimbingan & Konseling Islam (S.Sos)
3. Manajemen Dakwah (S.Sos)
4. Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (S.Ag)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM, Prodi :
1. Ekonomi Syariah (S.E)
2. Perbankan Syariah (S.E)
Sedangkan pada Program Pascasarjana, IAIN Kendari telah membuka empat Program studi yaitu :
1. Magister Manajemen Pendidikan Islam
2. Magister Pendidikan Agama Islam
3. Magister Hukum Islam
4. Magister Ekonomi Islam
Institut IAIN Kendari menempati rangking 5.548 dunia versi Webometrics yang dirilis Januari 2023.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Institut IAIN Kendari dapat mengaksesnya di : https://iainkendari.ac.id/
10. UIN Raden Intan Lampung
Sejak tahun 2014, tepatnya bulan Mei 2014 telah selesai penyusunan proposal transformasi IAIN Raden Intan Lampung menjadi UIN Raden Intan Lampung. Pada tahun 2015 Menteri Agama, melakukan studi kelayakan dengan hadirnya Direktur Jenderal Pendidikan Islam ke kampus UIN Raden Intan Lampung. Melalui perjuangan sungguh-sungguh di bawah kepimpinan Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag selaku Rektor, akhirnya pada tahun 2016 mendapatkan persetujuan/izin prinsip dari Presiden Republik Indonesia bahwa IAIN Raden Intan Lampung menjadi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dengan motto Intelectuality, Spirituality, dan Integrity.
Tahun 2017 menjadi awal perubahan arah pengembangan pendidikan tinggi di UIN Raden Intan Lampung dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2017 tanggal 7 April 2017, yang juga mempengaruhi arah pengembangan UIN Raden Intan Lampung. Pada bulan April 2017, Peraturan Presiden tentang Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung diundangkan, sehingga sejak 2017 diresmikan menjadi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang disingkat UIN RI Lampung dengan pengembangan beberapa fakultas dan program studi bidang sains dan teknologi.
Daftar Program Studi (Prodi) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung :
Fakultas Adab :
Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam
Sejarah Peradaban Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan :
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Bahasa Arab
Manajemen Pendidikan Islam
Pendidikan Bahasa Inggris
Pendidikan Biologi
Pendidikan Fisika
Bimbingan dan Konseling
Pendidikan Matematika
Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Biologi
Sistem Informasi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam :
Akuntansi Syariah
Perbankan Syariah
Ekonomi Syariah
Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi :
Komunikasi dan Penyiaran Islam
Pengembangan Masyarakat Islam
Manajemen Dakwah
Bimbingan Konseling Islam
Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama :
Aqidah dan Filsafat Islam
Ilmu Alquran dan Tafsir
Pemikiran Politik Islam
Psikologi Islam
Sosiologi Agama
Studi Agama-Agama
Tawasuf dan Psikoterapi
Fakultas Syariah :
Hukum Keluarga(Ahwal Syakhshiyah)
Hukum Tata Negara
Hukum Ekonomi
Program S2 :
Ekonomi Syariah
Filsafat Agama
Hukum Ekonomi Syariah
Hukum Keluarga (Akhwal Syahsiyyah)
Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Manajemen Pendidikan Islam
Pendidikan Agama Islam
Pengembangan Masyarakat Islam
Pendidikan Bahasa Arab
Program S3 :
Hukum Keluarga (Akhwal Syahsiyyah) S3
Manajemen Pendidikan Islam S3
Pengembangan Masyarakat Islam S3
UIN Raden Intan Lampung menempati ranking 5.695 dunia versi Webometrics yang dirilis Januari 2023.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai UIN Raden Intan Lampung dapat mengaksesnya di : https://www.radenintan.ac.id/
Nah kalian tidak usah bingung lagi mencari perguruan tinggi keagamaan untuk melanjutkan pendidikan. Itulah refrensi terbaik dunia versi Webometrics.