Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Tuban – Operator lapangan minyak dan gas bumi (Migas) Blok Tuban, PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Sukowati Field, menggelar sosialiasi perihal migrasi program pertanian kimia beralih menggunakan pupuk organik di Balai Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jumat (05/05/2023).
Hadir dalam kegiatan, perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Tuban, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban, Camat Soko, Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa Rahayu, Penjabat Sementara (Pjs) Field Manager PEP Sukowati Field, mitra pendamping program dari Carios, serta diikuti 70 peserta dari para petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) Desa Rahayu.
Pjs Field Manager PT Pertamina EP Sukowati Field Zona 11 Regional 4 Subholding Upstrem Pertamina, Ivan Danubrata mengatakan, bahwa kegiatan yang dihelat berada dalam program Corporate Social Responsibilty (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan untuk masyarakat sekitar wilayah operasi.
“Kami harus membangun masyarakat sekitar eksplorasi dan ekploitasi Migas. Tentu kami tidak bisa sendiri, karena kami bekerja di perminyakan, kami bekerja sama dengan pendamping dari Carios,” katanya dalam sambutan.
Setelah melalui berbagai penggalian data, asesmen dan sebagainya, kata Ivan, ditemukan sejumlah kendala sebagai penyebab seringnya gagal panen di desa ring 1 migas itu salah satunya adalah karena rusaknya unsur c hara dalam tanah akibat over dosis penggunaan pupuk kimia dan pestisida.
“Maka kemudian kami susun Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan (PSRLB). Bolehlah diakronim dengan nama Pasar Laba biar mudah diingat,” ujarnya.
Ivan melanjutkan, saat ini produk pertanian organik sudah mulai menjadi kebutuhan. Tak hanya itu, harganyapun lebih mahal dari produk biasa. Dicontohkan, ketika memesan nasi dari beras organik di berbagai rumah makan, pemesan harus merogoh kocek lebih dalam rata-rata Rp5.000 untuk mendapatkannya.
“Mudah-mudahan dari pendampingan program pertanian organik selama satu tahun kedepan, kesejahteraan masyarakat petani di Desa Rahayu dapat meningkat. Pepatah bilang memberi kail lebih baik daripada memberi ikan, program ini adalah kail bagi warga Desa Rahayu,” harap dia.
Sementara Camat Soko, Sucipto, menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi kepada Pertamina EP Sukowati atas program pendampingan yang diberikan kepada masyarakat Desa Rahayu. Terlebih, program yang disusun direncanakan dapat berkelanjutan.
“Kalau ini berhasil, boleh jadi bisa dikembangkan untuk para petani di wilayah lain. Para petani di sini bisa menjadi narasumber menularkan ilmu dan pengalamannya. Paling tidak ke wilayah desa terdekat,” ucap Sucipto yang didaulat sekaligus sebagai pembuka kegiatan.
Di tempat yang sama, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rahayu, Kamsiadi menyampaikan ihwal harapan masyarakat setempat terhadap program rancangan Pertamina EP Sukowati di bidang pertanian. Antara lain, meningkatkan hasil usaha tani padi, meningkatkan kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah usaha tani dan membuat kondisi tanah menjadi hidup lagi.
Kemudian, diharapkan juga warga Rahayu mampu membuat pupuk organik dan menerapkannya di lahan usaha tani, mendapatkan produk organik yang menyehatkan, serta menuju kemandirian dan pelestarian kearifan lokal.
“Pada intinya kami sangat antusias dan menyambut baik program tersebut. Karena di saat sekarang petani kita sudah sangat tidak diuntungkan dengan langkanya pupuk, pengurangan kuota pupuk bersubsidi sehingga membuat biaya produksi semakin tinggi sedangkan hasil semakin menurun,” ungkapnya.(fin)