Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Kalangan DPRD Bojonegoro, Jawa Timur menilai kualitas pendidikan di SMPN perlu terus ditingkatkan. Hal tersebut menanggapi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Bojonegoro belum maksimal. Karena 38 SMPN belum memenuhi pagu.
Sekretaris Komisi C DPRD Bojonegoro Ahmad Supriyanto mengatakan, kompetisi SMPN di Bojonegoro harus ditingkatkan agar tak kalah saing dengan sekolah swasta.
“Sekolah swasta saat ini menawarkan banyak program unggulan bagi siswa-siswinya. Sehingga saat lulus banyak prestasi yang di raih,” katanya, Rabu (10/5/2023).
Dia mengatakan, kondisi ini tentu menjadi pekerjaan rumah (PR) tersendiri bagi Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro. Sebab, banyak siswa lulusan sekolah dasar yang lebih memilih sekolah di luar SMPN Bojonegoro atau sekolah-sekolah swasta seperti MTS dan pondok pesantren.
“Karena itu, Disdik harus meningkatkan kualitas pendidikan di SMPN yang di bawah naungannya,” kata Mas Pri sapaan akrabnya.
Selain itu, Disdik Bojonegoro harus fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki seperti tenaga pendidik. Politisi Partai Golkar itu menyarankan, inovasi dalam dunia pendidikan juga harus banyak diberikan baik pada guru maupun lembaga pendidikan.
Sebelumnya, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro Fathur Rokhim mengatakan, PPDB SMPN belum maksimal, karena banyak sekolah yang belum memenuhi pagu.
“Dari 49 SMPN di Bojonegoro, hanya ada 11 sekolah yang pagunya terpenuhi,” katanya.(jk)