Suarabanyuurip.com – d suko nugroho
Bojonegoro – Mbah Harjo Kardi, sesepuh masyarakat Samin Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tutup usai, Sabtu (27/5/2023). Namun prinsip-prinsip ajarannya tentang lima pitutur luhur akan terus dipegang teguh generasi penerusnya.
Mbah Harjo Kardi adalah seorang tokoh masyarakat yang dihormati oleh banyak orang. Ia seorang pemimpin inspiratif yang berasal dari masyarakat Samin Surosentiko Dusun Jipang. Melalui keyakinannya yang kuat pada prinsip-prinsip Samin, Mbah Harjo telah menjadi panutan bagi warganya dan membangun hubungan yang harmonis dengan alam sekitar.
Mbah Harjo Kardi merupakan generasi keempat Samin. Dia dilahirkan pada tanggal 15 Mei 1933 di Dusun Jipang, Desa Margomulyo. Dengan usia yang telah mencapai 90 tahun, ia telah mengalami dan menyaksikan banyak perubahan dalam masyarakatnya sepanjang hidupnya. Namun, prinsip-prinsip yang dianutnya tidak pernah berubah.
Sebagai seorang tokoh masyarakat Samin, Mbah Harjo menganut ajaran yang khas dan berbeda dari mayoritas penduduk Indonesia. Ajaran Samin menekankan pada pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam dan kesederhanaan hidup. Prinsip-prinsip ini memandu Mbah Harjo dalam mengambil keputusan dan bertindak.
Seiring berjalannya waktu, Mbah Harjo berhasil membangun reputasi sebagai seorang pemimpin yang adil dan bijaksana di kalangan masyarakat Samin Dusun Jipang. Ia elalu siap membantu warganya dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan, baik yang bersifat pribadi maupun yang melibatkan keseluruhan komunitas.
Salah satu keberhasilan besar Mbah Harjo adalah menjaga keharmonisan antara masyarakat Samin dan lingkungan sekitar. Ia secara aktif mengajarkan cara-cara tradisional dalam bertani, memanen, dan mengelola sumber daya alam dengan bijaksana.
“Kita harus hidup beriringan dengan alam. Menjaga tanah, air, dan udara adalah tanggung jawab kita sebagai manusia,” kata Mbah Harjo Kardi dalam sebuah wawancara saat kondisinya masih bugar.
Selain sebagai pemimpin Sedulur Sikep, Mbah Harjo juga merupakan seorang penjaga warisan budaya Samin yang berharga. Beliau sering menceritakan legenda dan kisah-kisah dari generasi ke generasi, menjaga agar nilai-nilai dan tradisi Samin tidak dilupakan. Digerus zaman.
Kehadiran Mbah Harjo telah menginspirasi banyak anak muda untuk mempelajari dan melestarikan warisan budaya mereka.
Di usia senjanya, Mbah Harjo masih tetap aktif terlibat dalam kegiatan masyarakat dan memberikan nasihat kepada siapa pun yang membutuhkannya. Beliau adalah contoh nyata bahwa usia bukan penghalang untuk berkontribusi dan berbuat baik bagi masyarakat.
Masyarakat Samin Dusun Jipang, Desa Margomulyo, menganggap Mbah Harjo Kardi sebagai harta berharga yang harus dijaga dengan baik. Keberadaan beliau memberikan mereka kekuatan, inspirasi, dan pemahaman tentang kehidupan yang sederhana namun berarti.
Ada lima pitutur luhur Sedulur Sikep. Pertama, laku jujur sabar trokal lan nrimo. Kedua, ojo dengki srei dahwen kemeren pekpinek barange liyan. Ketiga, ojo mbedo mbedakne sapodo padaning urip kabeh iku sedulure dewe. Keempat, ojo waton omong omong sing nganggo waton. Kelima, biso roso rumongso. Ajaran tersebut telah menjadi tugu prasasti di Dusun Jipang.
Mbah Harjo Kardi, sosok pemimpin dan penjaga tradisi, akan terus diingat dan dihormati oleh generasi-generasi mendatang.(suko)