Proyek Pipa Gas Cisem Tahap II Rp 3,3 Triliun Dimulai 2024

Komisi VII DPR RI mendapat penjelasan tentang progres pembangunan pipa transmisi gas Cisem tahap I dan rencana proyek Cisem tahap II dari Ditjen Migas..

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Proyek Pipa Transmisi Gas Ruas Cirebon-Semarang atau Cisem Tahap I hampir rampung dikerjakan. Pemerintah berencana melanjutkan pembangunan Pipa Cisem Tahap II (ruas Batang – Kandang Haur Timur) mulai tahun 2024. Pembangunan infrastruktur pipa sepanjang 240 km tersebut diperkirakan memakan biaya Rp3,3 triliun dan rampung dalam waktu dua tahun.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji memaparkan, pembangunan CISEM Tahap II dari Batang hingga ke Kandang Haur Timur direncanakan berlangsung tahun 2024 hingga 2025.

“Pembangunan CISEM tahap 2 dari Batang ke Cirebon hingga Kandang Haur Timur karena sambungan pipa dari lokasi itu sampai ke Lampung dan seterusnya sudah ada,” kata Tutuka saat mendampingi Kunjungan Kerja Komisi VII DPR ke lokasi Proyek Pembangunan Pipa CISEM Tahap I di Kota Semarang.

Dia menjelaskan, pembangunan pipa CISEM tahap 2 ini panjangnya empat kali lipat dibandingkan CISEM tahap 1 dan direncanakan pada akhir tahun 2023 sudah dapat dilakukan proses lelang.

Potensi demand pipa CISEM tahap 2 ini, antara lain industri di Cirebon, Tegal. Pekalongan, Brebes dan Pemalang dengan volume sekitar 5,8-12 MMSCFD. Selain itu, konsumen komersial seperti hotel dan restoran. Juga, jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan dengan volume 24 MMSCFD dan berpotensi meningkat hingga 42 MMCSFD.

Baca Juga :   Sinergi Pertamina EP dan Elnusa Tuntaskan Pemasangan SPM Sukowati Field Tanpa Stop Produksi

“Demand lainnya adalah pembangkit tenaga listrik dengan volume 189-199 MMCSFD,” tegasnya.

Setelah pembangunan pipa CISEM tahap 1 dan 2 selesai, Pemerintah berencana membangun ruas transmisi Dumai-Sei Mangke sepanjang 400 km. Feasibility study (studi kelayakaan) rencananya dilaksanakan tahun ini.

“Nanti jika ruas Dumai – Sei Mangke selesai, maka akan terhubung pipa dari Arun hingga ke Jawa Timur,” kata Tutuka.

Dengan pipa yang terintegrasi tersebut, tambah Tutuka, memungkinkan gas dari WK Andaman sekitar 5 sampai 10 tahun lagi bisa dialirkan ke selatan hingga Pulau Jawa. Gas dari Agung I dan II bisa dialirkan ke Jawa Timur dan sebagian ke Jawa Barat.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *