SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Perusahaan Gas Negara (PGN) dikabarkan telah menyelesaikan pekerjaan interkoneksi ruas Pipa Distribusi CNG Cluster Tambak Aji, dengan ruas Pipa Distribusi Kendal-Mangkang yang terkoneksi dengan Pipa Transmisi Cirebon-Semarang Tahap 1 (Pipa Cisem Tahap 1).
Dengan begitu, upaya pionering suplai gas untuk Kawasan Industri Tambak Aji dan Wijaya Kusuma selama 10 tahun terakhir yang bersumber dari Compressed Natural Gas (CNG) dapat dialihkan ke sumber gas pipa.
General Manager PGN SOR 3, Hedi Hedianto mengatakan, bahwa volume pengaliran gas eksisting sektor industri komersial di wilayah Jawa Tengah (Jateng) sebesar 3 BBTUD, atau tiga juta meter kubik per bulan.
Menurutnya, selain melayani sektor industri komersial melalui integrasi infrastruktur pipa gas Gresik-Semarang, Kalimantan-Jawa dan Distribusi Jateng, PGN juga melayani kebutuhan sektor kelistrikan sebesar 45 BBTUD.
“Sejak tahun 2022, kebutuhan energi gas bumi di Jawa Tengah semakin meningkat. Hal ini didukung dengan adanya Pipa Gas Transmisi Cisem yang dibangun oleh pemerintah,” kata Hedi Hedianto dalam siaran pers kepada Suarabanyuurip.com, Sabtu (08/06/2024).
Dijelaskan, ketika Pipa Cisem Tahap 1 (Semarang-Batang) dan pipa distribusi di Kendal-Mangkang-Tambak Aji selesai, maka proses peralihan dari sumber gas CNG ke gas pipa di Tambak Aji kemudian dilakukan dengan mengkoneksikan pipa distribusi dari Offtake Kendal menuju pipa cluster CNG eksisting Tambak Aji melewati pipa distribusi Mangkang-Tambak Aji.
PGN sendiri sudah hadir di Kota Semarang sejak 2014 lalu dalam upaya meningkatkan daya saing ekonomi dan industri di wilayah Jateng melalui pengaliran gas bumi moda CNG yang lebih ramah lingkungan dan kompetitif.
“Pada waktu itu, belum ada jaringan pipa yang mengarah ke Jateng dan lokasi industri berada jauh dari sumber gas,” jelas Hedi.
Oleh karena itu, PGN membangun pionering jaringan pipa distribusi yang disuplai dari CNG (CNG Cluster) di Kawasan Industri Tambak Aji dan Kawasan Industri Wijaya Kusuma.
“Suplai CNG diperoleh dari PT Gagas Energi Indonesia, sedangkan titik serah gas sebelum dialirkan ke jaringan pipa distribusi CNG berada di Pressure Reducing Facility (PRS) Tambak Aji,” bebernya.
Hedi menyebut, setelah peralihan CNG ke gas pipa maka sumber gas berasal dari sumur Jambaran Tiung Biru (JTB) milik Pertamina EP di Bojonegoro, Jawa Timur.
“Dengan peralihan sumber gas dari CNG ke gas pipa, PGN berharap pemakaian gas akan semakin meningkat. Di sisi lain, ketersediaan pasokan juga semakin berkelanjutan untuk menambah pelanggan-pelanggan baru di Kawasan Tambak Aji, Wijaya Kusuma dan sekitarnya,” tuturnya.
Untuk diketahui, pipa Cisem tahap 1 sudah terkoneksi dengan Pipa Gas Gresik-Semarang eksiting, sehingga jaringan pipa di Pulau Jawa ke depan akan semakin terkoneksi untuk peningkatkan pemanfaatan gas baik di Jawa Timur, Jateng dan Jawa bagian Barat.
PGN mengharapkan, pengembangan pipa transmisi Cisem tahap 2 akan terus dilanjutkan sehingga PGN bisa terus melanjutkan pengembangan infrastruktur distribusi dan layanan gas bumi untuk perluasan pasar serta peningkatan pemerataan akses gas bumi bagi masyarakat.(fin)