Suarabanyuurip.com – Sami’an Sasongko
Denpasar – Di era digital ini, seorang pemimpin harus berkomitmen dan mudah beradaptasi dengan ide-ide baru serta memiliki keingintahuan intelektual. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, di acara Bali Digital Festival di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Art Center Denpasar, Jumat (02/06/2023) kemarin.
Menurut Anas, kesuksesan transformasi digital dan administrasi pemerintahan bergantung pada digital leadership untuk mengawal perubahan dan pemanfaatan teknologi secara cepat.
“Transformasi digital akan membawa masa depan digital Pemerintah Indonesia yang lebih baik. Pelayanan yang didapatkan masyarakat juga cepat dan tepat,” kata Anas dikutip dari laman resmi Kementerian PAN-RB.
Anas mencontohkan bagaimana digitalisasi pelayanan publik telah dilakukan secara masif dan terintegrasi di berbagai negara. Inggris misalnya, yang menyederhanakan ribuan aplikasi menjadi 75 aplikasi layanan.
“Di Estonia, identitas digital warga telah terkoneksi ke berbagai layanan mulai pendidikan, kesehatan, hingga transportasi. Demikian pula di Singapura,” ujarnya.
Ditambahkan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menaruh perhatian besar terkait digitalisasi layanan publik yang terintegrasi. Terbukti, Presiden Jokowi telah meneken Peraturan Presiden (Perpres) tentang Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) pada Desember 2022. Di mana Kementerian PANRB menjadi salah satu koordinatornya.
“Perpres Arsitektur SPBE menjadi jalan pembuka untuk memperkuat integrasi pelayanan publik. Dan saat ini sedang dikebut melalui inisiatif strategis yang dijalankan paralel oleh tiga kementerian koordinator dengan berbagai kementerian di bawahnya,” tandasnya.
Hadir dalam program tersebut diantaranya Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Gubernur Bali Wayan Koster, dan pemangku kepentingan ekosistem digital di Bali.(sam)