SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Deputi Dukungan Bisnis, Rudi Satwiko menyatakan, pihaknya perlu kolaborasi atau melibatkan para pemangku kepentingan di daerah untuk mendukung program One Two Trees.
Selain Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dengan banyak pihak yang terlibat dalam program penamanan pohon ini, maka diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang turut peduli terhadap lingkungan.
“One Two Trees telah diluncurkan oleh SKK Migas sejak Sabtu, 29 Juli 2023 ditandai dengan penanaman 10.000 pohon di Taman Mangrove Pantai Indah Kapuk, Jakarta,” kata Rudi Satwiko dalam keterangan persnya kepada SuaraBanyuurip.com, Selasa (01/08/2023).
Selain penanaman pohon, lanjut Rudi, SKK Migas juga telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan emisi karbon antara lain pilot project teknologi Huff and Puff serta inisiasi teknologi Carbon Capture Storage (CCS) – Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), manajemen penggunaan energi, pengurangan fugitive emission, zero routine flaring, dan formulasi kebijakan.
Dia menandaskan, bahwa industri hulu migas memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan energi dan pertumbuhan ekonomi nasional, maka tentunya segala aktivitas di lapangan harus memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.
“Kolaborasi dan semangat gotong royong bersama seluruh pihak merupakan kunci dalam pengurangan emisi karbon di Indonesia karena keberhasilan industri hulu migas adalah keberhasilan kita bersama,” tandas Rudi.
Terpisah, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dyah Murtiningsih mengaku, sangat mendukung peluncuran program One Two Trees.
Dia menjelaskan Indonesia merupakan negara dengan hutan mangrove terbesar di dunia yakni mempunyai luasan sekira 3,6 juta hektar. Luasan ini setara dengan 23 persen luas keseluruhan dari hutan mangrove yang ada di seluruh dunia.
“SKK Migas mempunyai komitmen membantu Indonesia dalam merehabilitasi mangrove setiap tahunnya. Kita semua memiliki langkah yang sama dalam memulihkan, meningkatkan, dan mempertahankan ekosistem mangrove secara bersama-sama,” jelas Dyah.(fin)