Pertamina Sukowati Dukung Kemandirian UMKM Batik Sambiloto

Kelompok UMKM Batik Kembang Sambiloto foto bersama usai sosialisasi.

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Operator Lapangan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Sukowati Blok Tuban, PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Sukowati Field mendukung kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Batik Kembang Sambiloto melalui program peningkatan kapasitas dan perekonomian agar kelompok binaan tersebut mandiri.

Kelompok UMKM itu berlokasi di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Selain turut serta memelihara budaya batik berciri khas Bojonegoro, dukungan perusahaan migas ini memberikan dampak ekonomi berupa peningkatan pendapatan demi mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera.

Program gagasan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ini disosialisasikan di Balai Desa Sambiroto. Hadir dalam kegiatan yang berlangsung pada Rabu (04/10/2023) malam, Pemerintah Desa (Pemdes) Sambiroto, Perwakilan PEP Sukowati Field, Kelompok Batik Kembang Sambiloto, dan pelaku-pelaku UMKM penjahit dan Lembaga Lestari Muda Indonesia selaku pendamping program.

Kepala Desa Sambiroto, Gunawan Wibisono, menyatakan apresiasi kepada PEP Sukowati Field yang telah mendukung peningkatan ekonomi melalui home industri di Desa Sambiroto. Usia Kelompok Batik Kembang Sambiloto telah masuk tahun ke tiga.

“Maka sudah saatnya untuk mulai mandiri menjadi kelompok yang naik ke jenjang berikutnya,” ucapnya.

Perusahaan migas diakuinya sangat memperhatikan potensi ekonomi desa yang sangat besar, dimana selain UMKM Batik, terdapat juga potensi peningkatan ekonomi masyarakat melalui penanaman tanaman toga, usaha jahit, dan berbagai jenis makanan ringan.

Ketua Kelompok UMKM Batik Kembang Sambiloto, Tatik mengatakan, saat ini anggotanya mencapai 23 orang berasal dari para ibu rumah tangga dan telah mampu memberikan penghasilan kepada para anggotanya.

Atas keadaan kelompok yang menjadi lebih baik itu, pihaknya turut menyampaikan apresiasi kepada PEP Sukowati Field sebab telah mendukung kelompok batik melalui pendampingan dan pelatihan-pelatihan.

Kedepan, lanjut Tatik, masyarakat berharap peningkatan kapasitas menyentuh pula aspek pemasaran terutama memaksimalkan penggunaan digital marketing sehingga berpengaruh pada peningkatan penjualan produk.

“Perlu dari pihak perusahaan untuk memberikan kami wawasan tentang marketing, agar penjualan kami meningkat sebanding dengan produksinya,” ujarnya.

Tatik mengaku, saat ini kelompoknya mulai merasakan dampak ekonomi dengan adanya pendapatan kelompok. Namun, pendapatan kelompok tidak semua dibagi, tetapi sebagian ditahan untuk kas kelompok. Rencananya akan digunakan untuk pengembangan modal.

“Melalui kerjasama dengan lembaga Lestari Muda Indonesia sebagai pendamping program, diharapkan mampu memantapkan manajemen kelompok sehingga kelompok UMKM Batik ini dapat naik level,” tandasnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *