SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Surabaya – PETRONAS Indonesia sebagai mitra energi dan solusi yang progresif, baru saja menyelenggarakan Local Vendor Engagement pada tanggal 9 – 10 Oktober 2023 di Surabaya, Jawa Timur. Acara tahunan ini merupakan forum rutin yang bertujuan untuk memberdayakan vendor lokal yang berada di dalam lingkungan PETRONAS Indonesia.
Pemberdayaan vendor lokal ini menjadi faktor substansial bagi peningkatan kapasitas nasional yang secara khusus dapat memberikan dampak berganda dan positif terhadap upaya Pemerintah Indonesia dalam transformasi industri hulu migas di negeri ini.
Local Vendor Engagement ini dinilai tentunya menjadi wadah yang baik bagi PETRONAS Indonesia untuk meningkatkan kapabilitas vendor lokal melalui pemaparan-pemaparan mengenai Pedoman Tata Kerja SKK Migas mengenai Pengelolaan Rantai Suplai Buku Kedua Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), serta proses registrasi vendor untuk mengikuti tender.
Tidak hanya itu, melalui acara itu PETRONAS Indonesia juga mengingatkan para vendor lokal akan pentingnya menjaga kepatuhan terhadap seluruh regulasi yang berlaku, etika bisnis, dan juga Kinerja Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lindungan Lingkungan (K3LL), atau yang biasa disebut dengan Kinerja Health, Safety & Environment (HSE).

“Pelaksanaan acara ini pun merupakan bentuk komitmen PETRONAS Indonesia untuk terus berperan aktif dalam mendukung perkembangan industri hulu migas Indonesia melalui kolaborasi serta peningkatan kapabilitas pelaku industri penunjang,” kata Presiden Direktur PETRONAS Indonesia Yuzaini MD Yusof dalam keterangan tertulis yang diterima SuaraBanyuurip.com, Kamis (12/10/2023).
Objektif utama dari acara ini juga selaras dengan rencana strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0 dalam rangka menciptakan efek berganda atau multiplier effects pada industri hulu migas Indonesia melalui peningkatan kapasitas nasional, optimalisasi TKDN, serta integrasi bisnis antar pelaku usaha, pabrikan, vendor.
“Serta UMKM sebagai penunjang industri,” ujar Yuzaini.

Sementara Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa menyatakan, bahwa pihaknya akan terus memperkuat sinergi dengan seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) serta pelaku usaha dan industri penunjang hulu migas Indonesia.
Ini mengingat bahwa target produksi untuk mencapai 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030 merupakan ambisi besar.
“Dan (untuk itu) membutuhkan dukungan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis industri ini,” ungkap Nurwahidi.
Local Vendor Engagement yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh lebih dari 100 perwakilan vendor lokal yang berada di wilayah Jawa Timur dengan antusiasme yang tinggi.(fin)