Berkunjung ke Kampung Nelayan Kabalan Bojonegoro, Mas Teguh: Perlu ada Pembinaan Terhadap Nelayan Bengawan

Nelayan kabalan
Teguh Haryono atau Mas Teguh, Caleg DPR RI PDI Perjuangan bersama nelayan Kabalan Tuban.

SuaraBanyuurip.com – Teguh Haryono atau Mas Teguh, Calon Legislatif (Caleg) DPR RI PDI Perjuangan Dapil IX (Bojonegoro dan Tuban) mengunjungi Kampung Nelayan Desa Kabalan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, untuk melihat langsung kehidupan para nelayan bengawan yang telah ada sejak dahulu.

Karji, salah satu nelayan mengatakan, mayoritas penduduk Dukuh Kendal Desa Kabalan bekerja sebagai nelayan, maka dari itu dukuh tersebut dinamakan Kampung Nelayan.

“Mayoritas masyarakat di sini sebagai nelayan, sudah ada sejak tahun 1970, sehingga masyarakat menyebut daerah sini sebagai kampung nelayan, ” ungkap Karji

Melimpahnya ikan yang ada di Bengawan Solo ini, menjadi berkah tersendiri bagi para nelayan. Mereka setiap hari mengarungi sungai terpanjang di Pulau Jawa ini untuk mencari ikan dengan peralatan sederhana. Tidak menggunakan bahan kimia atau setrum, namun hanya menggunakan jaring, atau wuwu (bubu).

“Nelayan di sini sudah membentuk kelompok nelayan dan memiliki Kartu Nelayan, sehingga secara kelembagaan keberadaannya sudah diakui dan terdaftar,” jelas Karji.

Nelayan Kabalan berburu ikan di Bengawan Solo dari pagi hingga sore hari. Hasil tangkapan ikan kemudian di jual untuk memenuhi kebutuhan. Hasil tangkapan dibeli oleh pengepul, sehingga nelayan tidak perlu repot untuk menjualnya.

“Sehari bisa dapat ikan 10 Kg – 20 Kg, dengan harga Rp. 15.000,” tutur Karji.

Mas Teguh mengaku terkesan saat melihat kehidupan dan keuletan nelayan di Desa Kabalan. Mereka hanya memakai peralatan sederhana untuk menangkap ikan. Tidak menggunakan bahan kimia atau alat alat yang bisa membunuh ikan, sehingga harus dipertahankan agar ekosistem tetap terjaga.

“Luar biasa masyarakat sini, saya baru tahu kalau ada Nelayan Bengawan, ini bisa jadi daya tarik tersendiri, dimana bisa dikembangkan sebagai desa wisata serta edukasi,” ujar Mas Teguh.

Para nelayan selama ini hanya mengandalkan tangkapan dari alam yang perolehannya per hari tidak pasti. Sehingga perlu dikembangkan budidaya dengan keramba untuk meningkatkan pendapatan.

“Kedepan sih saya berharap ada program trobosan yang bisa menambah income para nelayan, misalnya dengan membuat budidaya ikan di keramba, sehingga nelayan tidak tergantung hanya hasil tangkapan dari alam. Namun bisa jual ikan hasil budi daya,” pungkas Mas Teguh.(red/adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *