Kunjungi Produsen Bawang Goreng Bojonegoro, Mas Teguh : Perlu Ada Perbaikan Kemasan dan Pemasaran

Mas Teguh.
Teguh Haryono atau Mas Teguh, Caleg DPRI PDIP Dapil IX Jatim melihat langsung produksi bawang goreng milik Ismail, warga Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro.(ist)

SuaraBanyuurip.com – Teguh Haryono atau Mas Teguh, calon legislatif (Caleg) DPR RI PDI Perjuangan Dapil IX melihat langsung kesibukan produksi bawang goreng milik Ismail (60), warga Desa/Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Usaha ini memiliki peluang bagus karena pasarnya masih sangat terbuka dan konsumennya kebutuhan terus meningkat, namun usaha ini jarang di lirik oleh pelaku usaha.

Ismail adalah pemilik UMKM bawang goreng yang telah produksi sejak tahun 2019. Ia mampu produksi bawang goreng 80 Kg – 1 Kwintal perhari. Ada dua jenis bawang goreng yang diproduksi, yaitu bawang merah dan bawang putih.

“Setiap hari sekitar 80 Kg sampai 1 kwintal mas. untuk pemasaran biasanya ada yang langsung pesan dan jumlahnya banyak untuk dijual lagi,” ujarnya.

Ismail mengaku omset penjualan bawang goreng bisa mencapai Rp 15 juta dalam sebulannya.

“Itu pendapatan kotor. Kalau keuntungan sekitar 40% lah,” jelas Ismail.

Keberhasilan Ismail ini mengundang perhatian Mas teguh. Cah Bojonegoro asal Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru ini
berkunjung dan melihat kesibukan produksi UMKM. Mas Teguh memuji keuletan Ismail dan istri yang setiap hari tanpa lelah memproduksi bawang goreng.

“Luar biasa ini pak Ismail, dari pagi sampai sore produksi bawang goreng, dan hanya dikerjakan berdua dengan istrinya,” puji Mas Teguh.

UMKM bawang goreng milik Ismail ini sudah memakai alat. Ada mesin pemotong bawang dan spinner yaitu mesin untuk mengurangi kadar minyak. Namun untuk mengupas dan menggoreng masih manual.

Yang menjadi perhatian Mas Teguh adalah kemasan yang masih biasa dan kurang menarik. Sehingga perlu dikemas yang lebih bagus dengan merek atau nama tertentu agar pembeli saat melihat akan tertarik.

“Saya melihat kemasan bawang goreng pak Ismail ini masih biasa, artinya perlu dikemas yang bagus dengan merek tertentu, sehingga akan terlihat elegan, tentu pembeli yang pertama kali dilihat adalah kemasannya, sehingga kemasan itu harus bagus,” ujarnya.

“Ini harus ada pembinaan terhadap UMKM seperti ini. Mulai perijinan, PIRT atau Halal, hingga pemasaran dengan pelatihan digital marketing, agar penjualan onlinenya bertambah,” pungkas Mas Teguh.(red/adv)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *