Dua Pelajar SMP di Bojonegoro Tenggelam di Sungai Kerjo, Satu Korban Ditemukan Meninggal Dunia

Pelajar tenggelam.
Jesad Charly, pelajar SMP yang tenggelam di Sungai Kerjo Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro telah ditemukan.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Dua pelajar SMP dilaporkan tenggelam saat berenang di sungai Kerjo Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (20/1/2024). Satu korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara korban lainnya belum berhasil ditemukan.

Korban ditemukan meninggal dunia bernama Charly (14). Sementara teman korban yang masih dalam pencarian adalah Putra (15).

Peristiwa tragis tersebut bermula saat kedua korban bersama teman-temannya berenang di sungai Kerjo pada pukul 15.05 Wib. Kondisi aliran sungai deras membuat Charly terseret arus.

Melihat temannya terseret arus, Putra mencoba untuk menolongnya. Namun apes, saat berupaya menolong ia juga turut terseret arus sungai Kerjo dan akhirnya hilang.

Beberapa teman korban yang melihat kejadian tersebut lantas berlari dan meminta pertolongan warga. Kemudian informasi itu disampaikan kepada pemerintah desa dan diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro.

Pelajar tenggelam.
Tim SAR BPBD Bojonegoro dibantu warga melakukan pencarian Putra, korban tenggelam di Sungai Kerjo.

BPBD dibantu warga kemudian melakukan penyisiran di sekitar lokasi korban tenggelam. Sekitar satu jam melakukan pencarian, korban Charly berhasil ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

“Korban Charly ditemukan pada jam 16.11 WIB dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Ardhian Orianto kepada suarabanyuurip.com.

Jenazah Charly kemudian diserahkan kepada keluarganya untuk kemudian dimakamkan. Sedangkan pencarian korban Putra belum membuahkan hasil hingga petang. Tim gabungan terpaksa menghentikan sementara pencarian karena kondisi sudah gelap.

“Pencarian akan dilanjutkan besok pagi,” tegas Ardhian.

Ardhian mengimbau kepada orang tua untuk lebih ketat mengawasi anak-anaknya agar tidak bermain atau berenang di sungai terlebih saat musim hujan.

“Karena musim hujan seperti ini kondisi debit sungai tinggi dan aliran air pasti deras,” pumgkasnya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *