SuaraBanyuurip.com – Industri logam dan pertambangan di Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan terlatih agar pengelolaannya berjalan aman dan efisien. Untuk mendungkung itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral dan Batubara (PPSDM Geominerba) bekerja sama dengan PT Antam menyiapkan operator pirometalurgi yang kompeten.
Pirometalurgi sendiri merupakan salah satu proses ekstraksi logam dari bijih mineral yang menggunakan panas dan merupakan teknologi penting untuk menghasilkan produk logam berkualitas tinggi.
“Saat ini, industri logam dan pertambangan membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan terlatih untuk mengelola proses-proses ini dengan aman dan efisien, dan sertifikasi adalah cara penting untuk menunjukkan kualitas dan kompetensi dalam profesi ini,” ujar Kepala PPSDM Geominerba, Dwi Anggoro Ismukurnianto saat melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PT Antam Tbk di Bandung, belum lama ini.
Indonesia saat ini masih kekurangan operator pirometalurgi yang terampil dan berpengalaman. Dwi Anggoro menegaskan, operator pirometalurgi yang kompeten sangat dibutuhkan salah satunya untuk mendukung hilirisasi industri nikel dalam mengoperasikan smelter dan peralatan pirometalurgi lainnya.
Selain program pelatihan, Kementerian ESDM juga bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dan industri untuk mengembangkan kurikulum dan program pendidikan vokasi di bidang pirometalurgi.
“Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri pertambangan,” tambah Dwi Anggoro.
Pemerintah optimis bahwa dengan berbagai upaya yang dilakukan, Indonesia akan mampu memiliki operator pirometalurgi yang kompeten dan handal untuk mendukung industri pertambangan nasional.(red)