SuaraBanyuurip.com – Pertamina Foundation menggelar Sosialisasi Kompetisi Proyek Sosial PFMuda 2024 di Hall Suyitno Universitas Bojonegoro (Unigoro), Sabtu (8/6/2024). Dalam kompetisi ini mahasiswa maupun dosen ditantang untuk mengadu gagasan dalam bentuk proprosal untuk menuntaskan isu sosial di sekitar. Setiap project disediakan pendanaan sebesar Rp 7,5 juta hingga Rp 50 juta.
Sosialisasi Kompetisi Proyek Sosial PFMuda 2024 dihadiri oleh mahasiswa dan dosen Unigoro, serta perwakilan Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL), Ademos Indonesia, IDFoS Indonesia, S.E.C, PT. Asri Dharma Sejahtera, Paguyuban Lele Sore, serta Forum Pemuda Pelopor Bojonegoro.
Rektor Unigoro, Dr. Tri Astuti Handayani, SH., MM., M.Hum dalam sambutannya menyampaikan, Unigoro memiliki visi menghasilkan SDM yang unggul dan inovatif. Menurutnya, Program Kompetisi Proyek Sosial PFMuda 2024 merupakan sebuah langkah visioner untuk meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa Unigoro.
“Kami berharap Unigoro bisa menjalin kerja sama dengan Pertamina Foundation di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” tuturnya.
Sosialisasi kompetisi ini dimoderatori oleh dosen prodi hukum Unigoro, Irma Mangar, SH., MH.
Di hadapan para peserta, Rohmat Puji Purnomo selaku Senior Manager PMLO Pertamina Foundation, mengajak mahasiswa dan dosen untuk mengikuti kompetisi proyek sosial tersebut. Mereka ditantang untuk mengadu gagasan dalam bentuk proprosal untuk menuntaskan isu sosial di sekitar.
“Lingkup isu proyek sosial itu sangat luas. Mulai dari isu pendidikan dan pelatihan. Lalu isu lingkungan, teknologi, dan air bersih. Bisa juga isu ekonomi. Di Kabupaten Bojonegoro sendiri banyak isu sosial yang bisa diangkat. Seperti peran kepala keluarga perempuan, masyarakat perambah hutan, atau lainnya,” paparnya.
Rohmat menerangkan, Kompetisi Proyek Sosial PFMuda 2024 dibagi menjadi dua kategori. Yakni Ideation dan Sociopreneur. Setiap kategori memperoleh nominal pendanaan yang beragam.
“Ideation adalah gagasan untuk memulai project. Nominal pendanaannya sekitar Rp 7,5 Juta hingga Rp 15 Juta. Sedangkan Sociopreneur untuk dosen maupun mahasiswa yang memiliki rintisan proyek dan sudah berjalan lebih dari setahun. Ini bersifat pengembangan dan penguatan proyek yang sudah ada. Nominal pendanaannya maksimal Rp 50 Juta,” terangnya.
Pria asal Ngawi ini berharap ada mahasiswa maupun dosen dari Unigoro yang lolos di kompetisi tersebut. Dia juga membagikan beberapa tips agar mahasiswa dan dosen lolos tahapan seleksi proposal.
Sementara itu, Vicky Eka Prasetya, mahasiswa semester dua prodi manajemen ritel Unigoro, tertarik mengikuti Kompetisi Proyek Sosial PFMuda 2024. Dia adalah finalis Duta Pemuda Pelopor Kabupaten Bojonegoro 2024 bidang pangan.
Pemuda asal Desa/Kecamatan Kalitidu ini mempelopori desa agroindustri pisang ulin sejak tahun 2020. Saat ini sudah ada kebun pisang seluas empat hektar yang dikelolanya. Vicky mengajak delapan warga di desanya untuk memproduksi keripik dan kerupuk kulit pisang ulin yang bermerek Maju Roso.
“Saya memiliki gagasan pengembangan agroindustri pisang ulin ini. Mulai dari penambahan luas area kebun, melengkapi kebun dengan sistem pengairan yang melewati setiap pohon, serta lahan kosong di sekitar kebun akan dimanfaatkan untuk edukasi para pengunjung tentang pisang ulin,” ungkapnya.(red)