SuaraBanyuurip.com – Mahasiswa KKN-TK 10 Universitas Bojonegoro (Unigoro) memberikan pelatihan pembuatan kemasan tas produk tempe coklat untuk warga Desa/Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kemasan ini menjadikan lebih unik dan bisa mengangkat nilai jual tempe coklat.
Pelatihan pembuatan tas kemasan tempe coklat dihadiri oleh pemerintah desa, ibu-ibu PKK, remaja masjid, dan karang taruna Desa Kedungadem. Kegiatan ini mendapat dukungan pemerintah desa dan Dosen Pembimbing Lapangan KKN-TK kelompok 10 yaitu Bapak Oktavianus Cahya Anggara,ST.,M.Sc.
Peserta antusias mengikuti pelatihan. Mereka terlihat serius dan aktif bertanya selama kegiatan berlangsung.
Pemateri Yaya Faudatul Laela mengatakan, sosialisasi kemasan tas produk tempe coklat dari anyaman bambu ini diharapkan dapat peserta dapat memanfaatkan bambu yang berada di Desa Kedungadem.
“Ini menjadikan kemasan lebih unik untuk meningkatkan nilai jual produk tempe coklat. Karena itu, kami jadikan sebagai program kerja dalam KKN,” ucapnya.
Materi sosialisasi yang disampaikam Mahasiswa KKN-TK 10 mencakup tentang kemasan tas produk tempe coklat dari anyaman bambu yang merupakan salah satu inovasi dalam dunia kemasan yang menggambungkan keindahan, estetika dan keberlanjutan.
Tas kemasan terbuat dari bambu bahan alami yang terkenal karena kekuatan dan daya tahannya. Proses pembuatan melibatkan teknik anyaman yang memanfaatkan serat bambu untuk menciptakan tas yang tidak ada hanya fungsional tetapi juga ramah lingkungan.
Ketua PKK Desa Kedungadem, Lia Pebriana Puspitasari mengapresiasi sosialisasi dan pelatihan pembuatan tas kemasan tempe coklat dari anyaman bambu, karena hal ini baru bagi warga dan perajin tempe di desanya.
“Kami harapkan dengan tas kemasan dari anyaman bambu yang unik ini dapat meningkatkan nilai jual dan daya saing produk tempe coklat,” ujar Lia.(red)