SuaraBanyuurip.com – Desa/Kecamatan Kedungadem, merupakan salah satu produsen tempe di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Untuk mengenalkan potensi tersebut ke masyarakat luar daerah perlu adanya peta persebaran industri tempe dan papan petunjuk arah agar mudah dijangkau.
Pembuatan peta persebaran industri tempe dan papan petunjuk arah industri tempe Desa Kedungadem ini menjadi salah satu program kerja mahasiswa kuliah kerja nyata tematik kolaboratif (KKN-TK) Kelompok 10 Universitas Bojonegoro (Unigoro).
Mereka menyelenggarakan focus group discussion (FGD) pembuatan peta persebaran industri tempe dan papan petunjuk arah bersama perwakilan perajin tempe dan pemerintah desa (Pemdes) Kedungadem.
“Ini penting. Karena selama ini masyarakat atau konsumen dari luar belum tahu di mana lokasi industri tempe di sini. Kalau ada peta dan papan petunjuk arah akan lebih memudahkan konsumen,” kata Muhin, mewakili Pemerintah Desa Kedungadem saat FGD berlangsuang pada Sabtu (27/7/2024).
Warga terlihat antusias mengikuti FGD. Berbagai masukan dan ide-ide kreatif mereka sampaikan untuk mengembangkan industri tempe di Desa Kedungadem.
“Dengan adanya papan petunjuk arah ini kedepannya bisa membantu masyarakat luar daerah untuk berkunjung ke industri tempe di Desa Kedungadem, juga dapat menjadi wisata edukasi seingga dapat menjadi tempat pembelajaran mengenai industry tempe,” kata pemateri dalam FGD, Muhammad Zainul Mustofa.
Program kerja yang dilaksanakan mahasiswa KKN-TK 10 Unigoro senantiasa bekerja sama dengan pemerintah desa dan warga yang terlibat dalam produksi tempe.(red)