SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Dua bakal pasangan calon (bapaslon) yang akan bertarung di kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur telah menyatakan kesiapannya masing-masing. Sebagai bukti, kedua pasang pendaftar calon bupati dan wakil bupati periode 2024-2029 ini sudah memiliki gagasan awal untuk diadu.
Baik Bapaslon Setyo Wahono – Nurul Azizah maupun Teguh Haryono – Farida Hidayati sempat diminta para wartawan untuk menyampaikan ide mereka dalam memimpin Bojonegoro selama lima tahun kedepan.
Setyo Wahono – Nurul yang sudah lebih dulu dikenal dengan akronim Wan-Nur mengusung ide “kemakmuran dan kebanggaan”. Dua hal ini dinilai dapat membawa Bojonegoro lebih baik.
“Bismillah kami akan membawa Bojonegoro yang lebih baik,” kata putra asli Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo saat jumpa pers usai mendaftar di KPU Bojonegoro, Rabu (28/08/2024) kemarin.
Dalam kesempatan lain, Wahono sempat menerangkan tentang kemakmuran dan kebanggaan yang dimaksud, yakni ketika bertemu para pedagang di Pasar Kota Bojonegoro. Saat itu ia menyatakan bahwa dalam pasar terdapat dua peran berinteraksi. Yakni penjual dan pembeli.
Ada banyak orang di pasar, mulai bakul gerabah, bakul sayur, sampai tukang parkir. Yang berarti pasar merupakan tempat mendapatkan pekerjaan baik sebagai penjual maupun tempat mendapat penghasilan dalam mata rantai distribusi dalam pasar.
Pasar juga merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup, memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat, sekaligus pembentuk harga.
“Pasar ini menyediakan kebutuhan, sedangkan kemakmuran bisa diartikan terpenuhinya semua kebutuhan manusia, maka pasar memiliki peran penting dalam kemakmuran,” ujar Wahono.
Kemudian, disebutkan pula, Bojonegoro harus menjadi kebanggaan masyarakat dengan segala potensi yang dimilikinya. Mulai dari atlit dan siswa berpretasi, kesenian, budaya, sumber daya alam, dan segala potensi yang dimiliki Bojonegoro.
“Kemakmuran dan kebanggaan ini yang harus kita perjuangkan,” kata Mas Wahono saat itu.
Begitu pun Bapaslon Teguh Haryono – Farida Hidayati, dalam konferensi pers usai pencalonannya diterima, mereka menyatakan sejumlah visi misi dalam pencalonannya sebagai kepala daerah. Pertama ia beralasan perlu adanya peningkatan ekonomi, dan perlu memajukan budaya lokal.
“Karena bagi kami, dua hal itu merupakan hal (pertama) yang paling mendasari (kemajuan) kedepan,” beber Teguh Haryono di teras gedung KPU dihadapan para wartawan (29/08/2024) kemarin.
“Kita tahu Bojonegoro ini sangat kaya dengan sumber daya alam, dan saya yakin sumber daya manusianya juga luar biasa, jadi pasti kami kedepan ingin meningkatkan ekonomi, memajukan budaya, dan berlandaskan sumber daya yang kuat,” lanjut Teguh.
Pria berdomisili di Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru ini mengajak semua pihak untuk melihat, bahwa dengan sumber daya alam yang ada, pembangunan fisik sudah berlangsung sampai di ujung kabupaten.
Untuk itu, nantinya harus diimbangi dengan pengembangan pendidikan, visinya harus dikembangkan supaya Bojonegoro menjadi kabupaten yang manusianya luar biasa.
“Karena dunia, (termasuk) Indonesia sedang tidak baik-baik saja, perlu diketahui (untuk menyelesaikan persoalan) itu membutuhkan karakter manusia yang berbeda dengan yang lain, oleh karena itu kami sepakat untuk meningkatkan sumber daya manusia serta budaya lokalnya, itu harus kita kembangkan,” tandasnya.(fin)