Khofifah Indar Parawansa Kunjungi Pesantren Al-Rosyid Bojonegoro

Khofifah Indar Parawansa disambut antusias oleh hadirin saat berkunjung di Ponpes Al-Rosyid, Desa Ngumpakdalem.
Khofifah Indar Parawansa disambut antusias oleh hadirin saat berkunjung di Ponpes Al-Rosyid, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (13/09).

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro — Perempuan tokoh nasional Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa berkunjung di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Rosyid, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (13/09/2024) kemarin.

Kunjungan mantan orang nomor satu di provinsi paling timur Pulau Jawa ini disambut langsung oleh Pengasuh Pesantren Al-Rosyid, KH. Alamul Huda Masyhur, KH. Shofiulloh Masyhur Pengasuh Ponpes Al-Rosyid, jajaran dewan guru, dan ribuan santri setempat.

Selain itu juga hadir Pengasuh Ponpes Adnan Al Charis, KH. Agus Mangkualam, Pengasuh Ponpes Al Kuzi, KH. Muhajir Chozin, dan Direktur Rumah Sakit Muslimat NU Muna Anggita, drg. Sofan Solikin. Serta Pengasuh Ponpes Miftahul Huda K. Abdul Wahid dan Pengasuh Ponpes Al Aziz, KH. Ainur Rofiq.

KH. Alamul Huda Masyhur dalam sambutannya mengatakan, Ponpes Al-Rosyid tenggelam dalam pendidikan. Karena pendidikan menjadi tolok ukur maju atau tidaknya suatu bangsa. Lebih-lebih pendidikan agama disebut sangat penting.

“Karena bangsa ini membutuhkan generasi yang VUTW (Varietas Unggul Tahan Wereng),” kata Gus Huda sapaan akrab KH. Alamul Huda Masyhur dalam keterangan tertulis diterima Suarabanyuurip.com, Sabtu (14/09/2024).

Kyai yang terkenal egaliter ini menambahkan, Indonesia sedang menuju pada teknologi 4.0 atau 5.0., namun ketika semua teknologi sudah serba digital jika tidak dibentengi dengan pendidikan agama yang kuat dinilai akan berbahaya.

“Apa lagi setelah pelajaran PMP yang hilang, maka jika tidak dibentengi dengan mental yang kuat bahaya yang luar biasa,” tambahnya.

Berkenaan dengan itu, produk dari pesantren diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam membentengi moral bangsa Indonesia. Oleh sebab itu Gus Huda berharap kepada semua anak pesantren yang ada, termasuk pesantren Al-Rosyid mampu menjawab tantangan zaman.

“Sehingga Indonesia mampu menjadi macan asia sesungguhnya pada tahun 2045,” harap pria yang menjabat Ketua MUI Bojonegoro ini.

Sementara itu Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi cara penyambutan yang dilakukan oleh Ponpes Al-Rosyid. Sebab pihaknya menginformasikan akan sowan atau berkunjung barulah satu hari sebelumnya, Kamis (12/09/2024).

“Tetapi Al-Rosyid mampu menyiapkan tari Saman yang menurut saya itu sudah kolosal. Selain itu juga ada tari kipas, ini di atas ekspektasi saya cara penyambutan yang dilakukan Ponpes Al-Rosyid,” ujarnya.

Petahana yang mencalonkan lagi dalam pemilihan gubernur ini berpendapat, hal demikian itu hanya bisa terjadi karena sistem yang ada di Ponpes Al-Rosyid sudah sedemikian matang.

“Sehingga dalam waktu yang relatif singkat ada penyambutan yang luar biasa,” ucapnya.

Ketua PP Muslimat NU itu menyambung pernyataan Gus Huda tentang pentingnya pendidikan karakter yang akan menjadi referensi bagi pihaknya.

“Akan kami sampaikan lebih lanjut. Karena pendidikan itu tidak hanya pinter, tapi juga bener,” tandas Khofifah.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait