SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Tokoh Nadhlatul Ulama (NU) nasional, Khofifah Indar Parawansa meresmikan Graha sesuai namanya di Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilunnajah, Desa Simo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Pengasuh Ponpes tersebut adalah penceramah kondang, yakni KH Anwar Zahid.
Kyai yang terkenal khas dengan celetukan “Kulhu Ae Lik” itu menyebut Khofifah bakal menjabat gubernur dua periode. Salah satu isyaratnya adalah karena adanya gedung pesantren dengan nama “Graha Khofifah Indar Parawansa”.
Gedung itu dinamakan demikian sebab itu adalah bantuan dari Gubernur Jatim periode 2019-2024 ketika kunjungan pertama sebelumnya dan malam itu sebagai kunjungan yang kedua. Hal itulah yang dikatakan menjadi isyaroh, bahwa Khofifah bakal menjadi gubernur yang ke dua kalinya di Jatim.
“Insyaallah Bu Khofifah Indar Parawansa akan menjadi gubernur 2 periode,” kata KH Anwar Zahid dalam acara Gebyar Maulid dan Haul Masyayikh di Ponpes Sabilunnajah, Minggu (15/9/2024) malam.
“Bahkan tandatangan juga dua kali, tadi saya bilang ini isyaroh ibu, ibu wajib jadi gubernur 2 kali,” lanjut KH Anwar Zahid.
Kyai yang kerap disingkat dengan nama Abah Anza ini pun mengucapkan terima kasih kepada Khofifah telah berkenan menyempatkan datang di tengah padatnya kesibukan.
“Beliau dari pagi sudah kegiatan dan tadi berangkat dari batu Jatim dan langsung kegiatan lagi kesini,” beber Abah Anza.

Sementara Khofifah Indar Parawansa menyambung perkataan Kyai yang populer sering menyisipkan anekdot di kala dakwah tersebut dengan menyatakan bahwa pihaknya juga kebetulan lewat, namun menyiapkan prasasti penandatanganan Graha Khofifah Indar Parawansa dan satu peresmian graha lainnya.
“Semuanya insaallah atas izin Allah Khofifah-Emil mendapatkan kesempatan 5 tahun kedepan dan juga Wahono-Nurul di ijabahi oleh Allah memimpin Bojonegoro,” imbuh Khofifah.
Perempuan yang pernah menjabat Menteri Sosial ke 27 ini menerangkan, di Jatim sendiri ada 5.504 santri dan pengasuh pesantren yang mendapat beasiswa dan itu baru di jaman ia menjabat. Untuk S2 dan S3 setiap tahun mengirim 30 santri, terakhir mengirim 33 santri ke Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.
Khofifah melanjutkan, pada malam sebelum berkunjung ke Bojonegoro, ada 7 orang masyayikh, 6 dari Mesir 1 dari Jordan yang bertemu dengan dia. Salah satunya yang hadir adalah seorang rektor dari Universitas Al Azhar, di mana ada 100 fakultas di kampus itu.
“Dari 100 fakultas itu mudah-mudahan ada santri dari Sabilunnajah simo Kanor Bojonegoro yang mengisi fakultas tersebut. Ini menjadi penting, dari Kanor Bojonegoro menuju dunia, mudah-mudahan semua ilmunya bermanfaat,” harap Khofifah.(fin)