SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bojonegoro Nomor Urut 02, Nurul Azizah disambut tangis bahagia oleh warga masyarakat dan sekaligus mendapatkan lantunan doa ketika berkunjung ke Pasar Daerah Unit Mejuwet, yang terletak di perbatasan Desa Sroyo, Kecamatan Kanor dengan Desa Mejuwet, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (27/09/2029).
Tangis bahagia para warga itu diungkapkan salah satunya oleh Hj. Danik, pedagang kelontong asal Desa Turigede, Kecamatan Kepohbaru yang biasa kulakan di Pasar Sroyo itu mengaku sangat bahagia bisa bertemu Nurul Azizah.
“Mugi sukses nggih Bu, dados wakil bupati sekalian kalih bupati Pak Wahono (semoga sukses ya Bu, menjadi wakil bupati bersama dengan bupati Pak Wahono),” ujarnya sambil mengusap air mata selepas memeluk Nurul Azizah. Mantan Sekda itu pun membalas dengan senyuman khas sambil mengamini.
Tak hanya Danik, penjual nasi pecel, Sri Utami merasa bagai bertemu Dewi Welas Asih, karena telah ada sosok pemimpin dengan pembawaan kalem, lembut, dan adem yang mengayomi para warganya. Ia meyakini, pembawaan itu akan menyelimuti Bojonegoro yang berdampak membawa pasar tempatnya mengais rezeki kembali ramai.
“Saya yakin, Bu Nurul dan Pak Wahono punya cara membuat pasar ini ramai kembali,” ungkap Sri Utami ditimpali Rasimah, sesama pedagang pasar di sebelahnya.
Di tempat yang sama, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Maju Raya, Abdul Aziz, menitipkan asa yang sama, yaitu agar dapatnya pasar yang dikenal pula dengan nama Pasar Sroyo itu kembali ramai pembeli.
“Ini bisa dengan cara penataan kembali para pedagang terutama kain, dan pengaturan jadwal buka Pasar yang tadinya mulai buka jam 00.30 WIB dini hari bisa diundur jam 04.00 WIB, pagi hari. Sehingga semua pedagang bisa merasakan ramainya pasar,” ucap pria yang tinggal di samping Pasar Sroyo ini.
Sementara itu Cawabup Nomor Urut 02, Nurul Azizah tak menyangka sambutan para warga dan pedagang Pasar Sroyo demikian antusias terhadapnya. Ini sebab ketika menyusuri lorong sampai ke sudut pasar, ia tak berhenti mendapat doa dan harapan dari mereka.
“Insyaallah saya sangat memperhatikan nasib mereka, dan itu sudah ada dalam visi misi kami dengan tagline kemakmuran dan kebanggaan,” beber Nurul Azizah.(fin)