SuaraBanyuurip.com – Cantika Wahono mengajak mahasiswa menggelorakan EduPreneur dalam kegiatan belajar mengajar. Konsep ini penting dimiliki mahasiswa di era digital agar mereka tak hanya belajar, tapi juga menghasilkan sesuatu (pendapatan) dari kegiatan belajar yang dilakukan.
Hal itu disampaikan istri calon bupati (Cabup) Bojonegoro nomor urut 02, Setyo Wahono dalam agenda Stadium General STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Jumat (27/9/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Ibnu Habibi beserta Wakil Ketua, Ketua Prodi, dan para Dosen. Selain itu, hadir pula masing-masing mahasiswa prodi PIAUD, PAI, PGMI, dan Pendidikan Bahasa Arab.
Dalam pemaparannya, Cantika Wahono menegaskan untuk mengenal dan mempelajari EduPreneur. Pertama yang harus dilakukan adalah melawan mitos EntrePreneurship (kewirausahaan).
“Bahwa EntrePreneur itu bukan karena bakat. Dan itu harus dipelajari,” ucap Bu Cantika, panggilan akrabnya.
Bu Cantika mengatakan, selama ini banyak mahasiswa malas mempelajari EntrePreneur karena merasa tidak punya bakat. Secara tak langsung, itu menghentikan banyak potensi dalam dirinya. Sebab EntrePreneurship bukan sekadar bakat, tapi harus dipelajari.
“Sementara EduPreneurship adalah gabungan antara Education and EntrePreneurship. Artinya, kewirausahaan di bidang pendidikan” tegas Bu Cantika.
Lebih jauh, penerima Women Researcher Award 7th Edition of International Research Award itu mengatakan, konsep EduPreneurship harus dimiliki para mahasiswa di era digital. Tujuannya, mereka tak hanya belajar tapi juga menghasilkan sesuatu (pendapatan) dari kegiatan belajar yang ia lakukan.
Bu Cantika menyatakan, EduPreneurship punya dampak positif bagi mahasiswa. Ini alasan kenapa konsep EduPreneurship harus dimiliki mahasiswa. Sebab, selain meningkatkan motivasi penelitian, EduPreneurship juga mampu membangun karakter positif dan meningkatkan intensi berwirausaha.
“Dan yang paling utama, EduPreneur ini mampu meningkatkan sikap mandiri dan beetanggung jawab bagi mahasiswa” pungkas dia.
Dalam sesi tanya jawab, seorang Dosen STIT menanyakan tentang tips menjadi istri seorang tokoh. Mendengar pertanyaan itu, Bu Cantika menjawab bahwa suaminya memberi kebebasan.
“Namun, harus seimbang antara porsi menjadi istri, ibu dan berkarir,” ujarnya.
Sementara Ketua STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Ibnu Habibi mengatakan, pihaknya berterimakasih banyak atas kehadiran Cantika Wahono yang sudah memberikan kuliah umum dalam General Stadium.
“Semoga apa yang disampaikan membawa keberkahan dan menambah ilmu bagi mahasiswa kami,” ujarnya.
Dosen STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Aulia Singajang menambahkan, sesuai jargon “Bojonegoro Asli Luwih Apik” yang diusung suami, Cabup Setyo Wahono, diharapkan kedepan ada dukungan pengembangan kampus ini menjadi IAI dan universitas.
“Kedepan dukungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro harus dibuktikan bahawa asli luwih apik juga untuk keberkahan, kemakmuran dan kebaikan bagi kita semua. Serta dibuktikan dengan kemajuan kampus-kampus yang ada di Bojonegoro,” harap Aulia.(red)