Istri Cabup Nomor Urut 02 Wahono Semangati Wisudawan ke 44 IKIP PGRI Bojonegoro

Cantika Wahono.
Dr. Sri Budi Cantika Yuli atau Cantika Wahono, istri Cabup Bojonegoro nomor urut 02 Setyo Wahono memberi semangat kepada peserta wisuda ke 44 IKIP PGRI Bojonegoro.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Istri Calon Bupati (Cabup) pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Setyo Wahono – Nurul Azizah, Dr. Sri Budi Cantika Yuli atau biasa disapa Cantika Wahono hadir memberikan semangat kepada para wisudawan – wisudawati ke 44 IKIP PGRI Bojonegoro.

Acara peneguhan atau pelantikan bagi para mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan itu dipusatlan di Hotel Eastern Jalan Veteran Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (28/09/2024).

Hadir dalam agenda, Rektor IKIP PGRI Bojonegoro, Dr. Junarti, M. Pd beserta jajaran rektorat, para dosen dan staf, Ketua PPLPT Drs. Molyono, M. Pd, serta diikuti 149 mahasiswa yang di wisuda serta para orang tua masing – masing.

Para peserta wisuda terbagi dalam 3 Fakultas, yakni Fakultas FMIPA dengan satu prodi matematika, kemudian FPBS dengan dua prodi yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, kemudian ada FPIPS dengan Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan PPKN.

Cantika Wahono dalam sambutannya mengaku, bahwa IKIP PGRI Bojonegoro baginya bukanlah tempat yang asing. Sebab Budi Irawanto, Wakil Bupati Bojonegoro periode 2018 – 2023 adalah sahabatnya sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Kalau orang Jawa bilang masih mambu dulur (dengan Budi Irawanto),” ujar Cantika ihwal nama pria yang menjabat Wakil Ketua Yayasan IKIP PGRI Bojonegoro itu.

Begitupun jajaran rektorat dan para dosen, disebutkan juga bukan orang yang baru bagi Cantika. Karena sering melakukan diskusi dan komunikasi terutama untuk pengembangan IKIP PGRI Bojonegoro.

Ia juga merasa terkesan, bangga, sekaligus bersyukur karena IKIP PGRI Bojonegoro sudah memberikan wadah yang bagus dan tepat untuk para mahasiswa, tidak saja di bidang akademik, tetapi memberikan pula penghargaan untuk bidang prestasi baik akademik maupun non akademik.

“Wisudawan dan wisudawati, ini bukan akhir tetapi justru ini adalah awal, saudara sudah dibekali banyak hal dan juga sudah memiliki aktivitas banyak selama menempuh pendidikan selama 3 sampai 4 tahun belakangan ini,” tutur Cantika memompa semangat peserta wisuda.

Perempuan yang menerima Women Researcher Award 7th Edition of International Research Award itu berharap, berbagai bekal yang telah didapat oleh para peserta wisuda baik akademik maupun bekal non akademik serta seluruh kegiatan yang diikuti mulai dari kampus merdeka, merdeka belajar, magang bersertifikat, bahkan sampai mengikuti organisasi kemahasiswaan, semua adalah bekal untuk terjun ke masyarakat.

“Selamat, mudah – mudahan apa yang sudah saudara lalui dan cita – citakan akan memiliki takdir yang baik, semoga semua wisudawan – wisudawati hari ini memiliki nasib yang baik juga,” ucapnya.

Sementara itu, Zulfa Fauzul Muna perwakilan wisudawan – wisudawati ke 44 Zulfa Faizul Muna mengucapkan terima kasih kepada IKIP PGRI Bojonegoro. Bagi dia banyak kenangan yang tak terlupakan selama proses menuntut ilmu, diantaranya mendapatkan kesempatan menjadi pendidik di luar negeri.

“IKIP PGRI Bojonegoro tidak hanya kampus, tapi rumah kedua kami. Selain mendapatkan transkrip nilai juga mendapatkan karakter pendidikan,” ungkapnya.

Rektor IKIP PGRI Bojonegoro, Dr. Junarti M.Pd. mengatakan, bahwa IKIP PGRI Bojonegoro mendukung program pemerintah melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terus berkomitmen untuk mencetak lulusan pendidikan tinggi yang berkualitas dan memiliki daya saing dengan masyarakat global.

Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan melakukan transformasi kebijakan melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Kebijakan yang telah diterapkan selama tiga tahun belakangan ini telah diikuti oleh ratusan ribu mahasiswa baik yang diselenggarakan melalui program KM (Kampus Mengajar), Praktisi Mengajar, MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat), PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka), Pertukaran Pelajar, PHP2D, PKM baik dari Kementerian maupun secara mandiri oleh masing-masing perguruan tinggi.

Program MBKM saat ini juga sudah mulai dirasakan kebermanfaatannya. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Ditjen Diktiristek menunjukkan bahwa masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan bagi mahasiswa yang pernah mengikuti program MBKM jauh lebih singkat dari rata-rata lulusan yang tidak ikut MBKM, kemudian rata-rata penghasilan pertama mereka hampir tiga kali lebih tinggi dari rata-rata yang tidak pernah mengikuti program MBKM.

Hal itu dibuktikan dengan prestasi IKIP PGRI Bojonegoro pada tahun 2023 dengan memperoleh hibah riset PDUPT multi tahun yang ke-dua, Hibah program doctor,  PKM, PDP dari Kemdibudristekdikti, dan beberapa dosen lolos sebagai asesor LPDP, asesor guru penggerak, asesor PPG, asesor sekolah penggerak, asesor BKD, 6 dosen sebagai DPL KM 6 dan 22 mahasiswa lolos Kampus Mengajar 6.

Selain itu ada 2 mahasiswa lolos Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di  Universitas Khairun Ternate & Universitas Fajar Makasar dan 4 kelompok ormawa yang lolos dalam hibah PPK Ormawa  (UKM IPAMA, HMP P.MAT, UKM Radio, UKM Multimedia), 1 kelompok lolos PKM mahasiswa yang dilaksanakan oleh kemdikbudristekdikti.

“Ini semua merupakan hasil sinergi dan kerja sama mahasiswa, dosen serta karyawan IKIP PGRI Bojonegoro. Kami atas nama pimpinan mengucapkan banyak terima kasih semoga IKIP PGRI Bojonegoro ke depan bisa lebih maju lagi,” tandasnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait