SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Kabupaten Bojonegoro tercatat sebagai wilayah dengan pertumbuhan ekonomi terendah di Jawa Timur (Jatim). Yakni sebesar 1,72 persen pada triwulan ke II tahun 2024 atau jauh lebih rendah dari Kabupaten Lamongan sebesar 7,61 persen year on year (yoy).
Data tersebut berdasarkan pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur terkait hasil pertumbuhan ekonomi triwulan II 2024 untuk 38 kabupaten/kota.
Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli mengatakan, sektor pertanian di sejumlah wilayah mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan. Pergeseran jadwal panen raya padi berpengaruh pada peningkatan produktivitas, sehingga membuat pertumbuhan ekonomi meningkat tajam.
“Saat ini Kabupaten Lamongan pertumbuhan ekonominya tertinggi di Jatim yakni sebesar 7,61 persen year on year (yoy),” katanya, Rabu (13/11/2024).
Dia mengatakan, Kabupaten Bojonegoro sendiri jauh di bawah Lamongan atau terendah di Jatim, yakni pertumbuhan ekonominya sebesar 1,72 persen pada triwulan ke II tahun 2024.
“Selain Lamongan, Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, masing-masing sebesar 6,97 persen dan 6,28 persen,” ujarnya.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di sejumlah wilayah perkotaan juga kuat. Kota Surabaya mencatat pertumbuhan 5,43 persen, Kabupaten Sidoarjo 5,47 persen, Kabupaten Pasuruan 5,40 persen, dan Kabupaten Gresik 4,06 persen pada triwulan II 2024. Namun, apabila dilihat dari pertumbuhan ekonomi berdasarkan provinsi di Pulau Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati posisi tertinggi pada triwulan III 2024.
“Yakni pertumbuhan Yogyakarta mencapai 5,05 persen, melebihi rata-rata nasional sebesar 4,95 persen. Jawa Timur sendiri mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,91 persen pada periode yang sama,” tandasnya.(jk)
