SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Tak kurang dari 500 atlet pemusatan latihan cabang (Puslatcab) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bojonegoro menjalani tes fisik. Agenda ini merupakan bagian dari persiapan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Prorprov Jatim) 2025.
500 atlet tersebut berasal dari 42 cabang olahraga (cabor) anggota KONI Bojonegoro. Mereka dijadwalkan menjalani pres test fisik selama tiga hari yang berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) SMA Negeri 3 Bojonegoro. Mulai Jumat, (22/11/24) sampai dengan Minggu (25/11/24) besok.
“Jadi ini tes awal untuk persiapan Porprov Jatim 2025 di Malang,’’ kata Wakil Ketua KONI Kabupaten Bojonegoro, Tonny Ade Irawan kepada Suarabanyuurip.com, Sabtu (23/11/2024).
Dijelaskan, setelah pre test in dilaksanakan maka KONI Kabupaten Bojonegoro akan memiliki data awal kondisi atlet. Diantaranya adalah VO2Max (jumlah mililiter oksigen yang digunakan per kilogram berat tubuh dalam satu menit (ml/kg/menit)), kebugaran, serta daya tahan setiap atlet.
‘’Setelah itu mereka akan ditingkatkan fisiknya oleh pelatih masing-masing cabor yang sudah diberikan pelatihan pelatih fisik beberapa waktu lalu,’’ jelasnya.
Selanjutnya, menurut pria yang karib disapa Tonny ini, pada akhir Desember nanti mereka akan melakukan post test dengan materi yang sama. Sehingga nantinya akan bisa dilihat perbandingan kondisi atlet setelah mengikuti Puslatcab apakah layak masuk dalam Pemusatan Latihan Kabupaten atau Puslatkab sebagai persiapan akhir menuju Porprov.
“Beberapa waktu lalu sudah kita siapkan pelatihnya dan pengimbasannya kepada atlet Puslatcab saat ini,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Pre Test atlet Puslatcab KONI Kabupaten Bojonegoro, Ika Yuliana menjelaskan, standar pre test yang dilakukan adalah mengikuti standar tes yang dilakukan di Puslatda atau pemusatan latihan daerah. Dimana tes akan dibagi kedalam kelompok olahraga kelincahan dan kecepatan, olahraga bela diri, olahraga akurasi atau ketepatan, olahraga air, serta olahraga taktik atau body builder.
‘’Untuk olahraga taktik seperti catur dan E Sport akan dilakukan tes psikologi,’’ tutur Ika.
Perempuan yang pernah menjadi atlet cabor panahan level nasional bahkan olimpiade itu mengungkapkan, setiap atlet akan menjalani tes dalam kurun waktu sekitar dua jam. Sementara beberapa tes yang dilakukan diantaranya adalah seperti Beep Test, Flexibilty, Hover atau Core, dan Russian Twist yang masing-masing berbeda untuk atlet putra dan putri.
“Yang berbeda memang hanya untuk atlet catur dan E Sport yang ditambah tes psikologi selain beberapa tes fisik ringan,’’ ungkapnya.
Setidaknya, lanjut Ika, dengan mengetahui kondisi awal fisik masing-masing atlet pihaknya bisa mengetahui perkembangan setelah masuk Puslatcab. Sebab untuk berpretasi menurutnya seorang atlet tentu harus mempunyai fisik yang standar saat turun di sebuah pertandingan.
“Kalau tekniknya bagus tapi ketahanan fisiknya kurang tentu di pertandingan hasilnya tidak akan maksimal,’’ tandasnya.(fin)