Hasil Pilkada Bojonegoro di Wilayah Migas Blok Cepu : Teguh-Farida 830 Suara, Wahono-Nurul 20.719 Suara

Pilkada Bojonegoro.
Proses rekapitulasi penghituangan suara Pilkada di salah satu desa di Kecamatan Gayam, wilayah migas Blok Cepu.

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

SuaraBanyuurip.com – Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati nomor urut 01, Teguh Haryono-Farida Hidayati kalah telak dalam perolehan suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bojonegoro, Rabu (27/11/2024), di Kecamatan Gayam, wilayah pengeboran minyak Banyu Urip, Blok Cepu.

Perolehan suara paslon Teguh-Farida yang diusung PDI-Perjuangan dan Perindo ini hanya 3,8 persen atau sebanyak 830 suara. Sementara paslon 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah mendapat 20.719 suara atau 94,8 persen.

Pengalaman Cabup 01 Teguh Haryono sebagai petinggi PT Tripatra Engineers and Constructor, pelaksana proyek rakayasa, pengadaan dan konstruksi (Engineering, Procurement and Constructor/EPC) – 1 Banyu Urip pada medio 2012 silam, tidak mampu mendongkrak perolehan suaranya di Pilkada Bojonegoro. Padahal saat itu mega proyek tersebut melibatkan puluhan ribu tenaga kerja dan puluhan perusahaan lokal dari desa-desa di wilayah Kecamatan Gayam.

Justru perolehan suara paslon 01 Teguh-Farida yang tersebar di 12 desa di wilayah Kecamatan Gayam tidak sampai 10 persen.

“Memang proyek EPC-1 Banyu Urip yang dilaksanakan Tripatra dulu banyak memberikan manfaat bagi warga di sini. Namun warga di bawah tidak banyak yang mengenal dan tahu sosok Mas Teguh. Jadi inilah yang mungkin menjadikan pemilih tidak memilihnya,” kata Kamidin, tokoh masyarakat Desa Gayam.

Pilkada bojonegoro.
Hasil perolehan suara Pilkada Bojonegoro di Kecamatan Gayam, wilayah migas Blok Cepu.

Rendahnya perolehan suara paslon 01 Teguh-Farida di kawasan penambangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu, terjadi merata di semua desa di Kecamatan Gayam. Seperti hasil rekapitulasi perolehan suara di Desa Bonorejo. Teguh-Farida memperoleh 23 suara.

Sedangkan paslon 02 Wahono-Nurul mendapat 1.088 suara. Jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih sebanyak 1.119 orang dari daftar pemilih tetap (DPT) 1.145 orang. Suara tidak sah sebanyak 26 surat suara.

Sementara itu, Peneliti Populi Center, Hartanto Rosojati mengungkapkan sejumlah faktor yang menjadikan kemenangan paslon 02 Wahono-Nurul mencapai 89,15 persen, dan menyebabkan paslon 01 Teguh-Farida kalah telak hanya mendapat mendapat 10,85 persen.

Menurut Hartanto, suara Nurul Azizah menjadi pendongkrak kuat paslon 02. Di lain sisi, Teguh Haryono tidak mendapatkan efek elektoral dari Anna Mu’awanah yang notabene merupakan kerabat Farida Hidayati. Padahal tingkat approval masyarakat terhadap mantan bupati itu sesuai temuan Populi sebetulnya tinggi.

“Cuman ternyata figur Bu Anna ini tidak mampu mendongkrak elektabilitas Paslon Teguh-Farida,” ungkapnya.

Kondisi tersebut, tambah Hartanto, berbanding terbalik dengan Wahono-Nurul. Ketika elektabilitas Teguh-Farida turun, acceptabilitas Teguh-Farida juga sangat rendah. Sedangkan Wahono-Nurul justru melejit naik. Ini berasal dari penilaian ketegasan, wibawa, berani berantas korupsi dan sebagainya.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait