SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Bojonegoro mengucapkan selamat atas terpilihnya Setyo Wahono dan Nurul Azizah sebagai Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro periode 2024-2029 versi hitung cepat atau quick count.
Lembaga penelitian non profit, Populi Center akhirnya mengumumkan rekapitulasi final hitung cepat data yang masuk 100 persen yang ditutup pada Rabu 27 November 2024 pukul 18.40 WIB.
Interpretasi atas data tersebut yakni Setyo Wahono-Nurul Azizah menang dengan perolehan suara 89,15 persen. Angka tersebut terpaut sangat jauh mengungguli paslon 01 Teguh Haryono-Farida Hidayati yang hanya mendapat 10,85 persen.
“Selamat kepada Bapak/Ibu H. Setyo Wahono – Hj. Nurul Azizah atas amanah baru sebagai Bupati dan Wabup Bojonegoro, Semoga di bawah kepemimpinan bapak dan ibu, Kabupaten Bojonegoro semakin maju, sejahtera, dan menjadi daerah yang memberikan inspirasi bagi daerah lain,” ucap Wakil Ketua PD Muhammadiyah Bojonegoro, Drs. H. Sholikin Jamik, SH. MH., kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (28/11/2024).
Pria yang juga menjabat Ketua Kelompok Bimbingan Haji dan Umroh (KBIHU) Masyarakat Madani Bojonegoro ini menyatakan dukungan penuh atas setiap langkah dan kebijakan yang membawa kebaikan untuk masyarakat.
“Semoga kepemimpinan bapak dan ibu dapat membawa perubahan positif, keadilan, dan kemajuan bagi seluruh masyarakat. Kami percaya, bapak dan ibu adalah pemimpin yang akan membawa Kabupaten Bojonegoro menuju masa depan yang lebih cerah,” lanjutnya.
Sholikin menyampaikan pula harapan Muhammadiyah Bojonegoro kepada bupati yang terpilih agar mereka dapat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, mengutamakan kepentingan rakyat, dan membawa kemajuan bagi daerah yang dipimpinnya.
Adapun asa terperinci yang sering disampaikan masyarakat dimaksud ada tujuh yang telah dirangkum. Antara lain pertama, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro tuntaskan warganya wajib belajar 12 tahun. Sehingga seluruh penduduk Bojonegoro tidak ada satupun yang tidak lulus SMA. Pemerintah harus hadir memberi bea siswa.
Ke dua, ialah penguatan ekonomi rakyat dengan membuka lapangan kerja, mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta memberdayakan potensi lokal seperti pertanian, pariwisata, dan industri kreatif.
Kemudian peningkatan layanan publik, yakni memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan administrasi yang cepat, transparan, dan berkualitas. Ke empat harapan pada pengelolaan Anggaran yang transparan. Yaitu mengelola keuangan daerah secara jujur, tanpa korupsi, dan memprioritaskan program yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, menurunkan angka kemiskinan, mengatasi pengangguran, dan memastikan masyarakat memiliki akses ke kebutuhan dasar seperti air bersih dan listrik, adalah harapan masyarakat yang ke lima.
Ke enam, mendengar aspirasi rakyat, maka bupati diharapkan lebih sering turun ke lapangan, mendengar langsung keluhan dan aspirasi rakyat, serta meresponsnya dengan kebijakan yang tepat.
Selanjutnya, harapan ke tujuh adalah menjaga kerukunan dan keamanan. Memastikan daerah tetap aman, nyaman, dan harmonis, tanpa ada konflik antar warga atau gangguan lainnya.
“Semoga bupati yang terpilih dapat memenuhi harapan masyarakat dan membawa perubahan positif selama masa jabatannya,” tandas Sholikin Jamik.(fin)