SuaraBanyuurip.com – Paijan Sukmadikrama
Tuban – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, Jatim, Umi Kulsum, meminta para pelajar mengimbangi kemampuan atau kepintaran teknologi termasuk artificial intelligence (AI) dengan keluhuran akhlak, karena keduanya merupakan modal untuk menghadapi tantangan dunia.
Meskipun teknologi AI atau kecerdasan buatan bisa masuk ke ranah pendidikan, namun tidak semua masalah pendidikan bisa diatasi oleh teknologi baru tersebut.
‘’Di sekolah atau madrasah siswa tetap butuh guru, karena guru itulah yang bisa mengajari akhlak yang tidak bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan,’’ ujar Umi Kulsum.
Hal itu disampaikan mantan Ketua PC Fatayat NU Tuban saat menutup kegiatan “Pelatihan Pemanfaatan AI bagi Pelajar” di Madrasah Aliyah (MA) Al Hidayah Jenu, Tuban. Pelatian tersebut dilaksanakan jurnalis yang tergabung dalam Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban, Senin (15/12/2024).
Umi Kulsum menyampaikan terima kasih kepada RPS yang peduli pada generasi penerus. Dia berharap semoga pelatihan itu bisa memberikan manfaat untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam penggunaan AI.
‘’Sekarang eranya serba digital, maka ini adalah pilihan. Berbahagialah para peserta pelatihan ini karena punya kesempatan ikut pelatihan,’’ tambahnya.
Umi juga berharap kemampuan dalam hal IT, termasuk tentang AI ini bisa diterapkan pada tenaga pendidik. Hal itu juga tantangan tersendiri. Kemenag siap kolaborasi dengan RPS untuk meningkatkan kemampuan IT, dan digitalisasi bagi para pendidik di madrasah di lingkungannya.
‘’Agar para pendidik tidak hanya tiktokan saja, tapi juga punya kemampuan memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Kemenag selalu mendukung, saya siap kolaborasi dengan RPS dalam hal ini,’’ katanya.
Pelatihan diikuti 40 peserta dari perwakilan dari SMA, MA dan SMK sederajat di Kecamatan Jenu dan sekitarnya. Kegiatan didukung sejumlah perusahaan yang ada di Kecamatan Jenu.
Pelatihan dibuka Ketua RPS Khoirul Huda. Hadir dalam pembukaan di antaranya Kepala MA Al Hidayah Mokhamad Hisyam, perwakilan dari PLN Indonesia Power, perwakilan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Ario Patra, perwakilan Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) Angger Wiyatmoko dan dari PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) Yulistianto.
Khoirul Huda juga mengucapkan terima kasih pada MA Al Hidayah karena bersedia menyediakan tempat untuk kegiatan.
‘’Terimakasih juga atas support dari perusahaan-perusahaan yang ada ada di Jenu. Kami tidak bisa membalas apa-apa. Hanya beribu terima kasih atas supportnya dalam mendukung teman-teman RPS berbagi pengalaman kepada para siswa tentang AI dan jurnalistik ini,’’ ucapnya.
Huda menjelaskan kenapa AI? Karena AI juga bisa menjadi media edukasi. Hal itu sejalan dengan fungsi pers, yakni pendidikan atau edukasi. Selain dua fungsi lain sebagai kontrol sosial dan hiburan.
RPS setiap tahun memberi edukasi dan mendidik generasi muda untuk menjadi generasi yang lebih baik. Edukasi tersebut terkait dengan dunia jurnalistik, misalnya, bagaimana teknis menulis, dan pemanfaatan teknologi, serta edukasi literasi dan digital. Termasuk pelatihan kali ini tentang pemanfaatan AI.
“Gunakan AI dengan baik, karena ibarat pedang bermata dua, AI mau digunakan untuk apa tergantung yang menggunakan,’’ urainya.
Jika pemanfaatannya salah, AI bisa menjadikan siswa malas, karena bisa mencari atau menyelesaikan tugas sekolah dari sana. Karena itulah edukasi tentang penggunaan AI perlu diberikan. (jan)