SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho
Bojonegoro – Huda, selama ini membantu melatih sekolah sepak bola (SSB) Gayam Putra Desa/Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Pemuda ring satu lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu, itu tidak menyangka akan menjadi pelatih muda profesional. Ia sekarang ini resmi mengantongi lisensi D.
“Ini menjadi motivasi bagi saya untuk mengembangkan dan memajukan sepak bola usia dini di sini,” ujarnya.
Huda mengaku selama ini tidak banyak memiliki pengalaman sebagai seorang pelatih sepak bola usia dini. Materi pelatihan yang diberikan belum memadai.
“Ternyata banyak kekurangan yang saya lakukan selama membantu melatih SSB. Tapi sekarang saya menjadi tahu bagaimana melatih sepak bola usia dini secara profesional,” tuturnya.
Huda adalah satu diantara 51 pelatih muda yang mendapat kesempatan mengikuti pelatihan pelatih berlisensi D. Selama 7 hari, para peserta mendapatkan materi kepelatihan dari instruktur berlisensi resmi PSSI yaitu Coach Fakhri Husaini dan Coach Joko Susilo.
Pelatih muda dari puluhan SSB yang tersebar di wilayah Bojonegoro digembleng secara mareri teori dan praktik langsung. Mulai dari mengidentifikasikan talenta pemain usia muda dari teknik, taktik, fisik, mental, sosial hingga programing untuk mengembangkan sepak bola usia dini.
“Pelatihan pelatih muda ini merupakan sejarah baru di Bojonegoro. Ini akan membawa kemajuan olah raga sepak bola usia dini di Bojonegoro,” tegasnya.
Senada disampaikan Bambang. Pelatih SSB Gagak Rimang Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam ini berharap setelah pelatihan pelatih muda atau lisensi D ini dapat ditindaklanjuti dengan kompetesi secara berkelanjutan.
“Semoga kedepan juga ada pelatihan lagi untuk lisensi C,” harapnya.
Pelatihan pelatih muda ini dilaksanakan oleh Ademos bekerja sama dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur dan didukung penuh oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
Ketua Ademos A Shodiqurrosyad menyampaikan, pelatihan ini adalah langkah awal yang krusial untuk membangun fondasi sepak bola daerah. Hadirnya pelatih bersertifikasi ini diharapkan pembinaan atlet usia dini dapat berjalan lebih sistematis dan berkualitas.
Coach Fakhri Husaini berharap pelatih muda yang baru selesai mengikuti pelatihan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dan terus mengembangkan diri sehingga dapar membawa kemajuan sepak bola usia muda di Bojonegoro.
“Belajar sesungguhnya adalah setelah pelatihan. Ilmu yang diperoleh harus dipraktikan melalui kompetisi usia muda yang terintegrasi dan berkelanjutan,” ujar pria kelahiran Lhokseumawe, Aceh, yang pernah menjadi pelatih Timnas Indonesia U-19 saat penutupan pelatihan di Stadion Mini Desa Gayam, Senin (23/12/2024).
External Engagement & Socioeconomics EMCL, Tezhart Elvandiar menegaskan, dukungan terhadap pelatihan pelatih muda ini merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di wilayah operasi. Pendekatan program pengembangan masyarakat dilakukan secara kultural, seperti bidang olahraga melalui pemberian pelatihan pelatih muda.
“Kami harapkan melalui pelatihan pelatih muda ini dapat mengembangkan sepak bola usia dini, karena bakat yang ada luar biasa. Dan, kami akan mensuport kompetisi untuk kemajuan olahraga di Bojonegoro,” pungkas Ethang panggilan akrabnya saat memberikan sambutan.
Pelatihan pelatih muda (Linsensi D) ditutup dengan Fun Football bersama Coach Fakhri Husaini dan Coach Joko Susilo. Pertandingan Trofeo mempertemukan kesebelasan NGO, Pemerintah Desa, dan EMCL.
Penutupan pelatihan pelatih muda juga dihadiri Camat Gayam, Palupi Hadi Ratih Dewanti bersama jajaran Muspika.(suko)