SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Sepanjang tahun 2024, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mencatat sebanyak 443 kejadian kebakaran. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan pada tahun 2023 lalu sebanyak 520 kejadian kebakaran.
Kepala Dinas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Gunawan mengatakan, peristiwa kebakaran terbanyak terjadi pada bulan Agustus sebanyak 96 kejadian.
“Karena puncak kemarau pada 2024 terjadi pada bulan Agustus, sehingga menjadi faktor pendukung meningkatnya kejadian kebakaran,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Rabu (1/1/2/2025).
Dia mengatakan, kebakaran terjadi rata-rata disebabkan karena korsleting listrik dan membakar sampah sembarangan sehingga api menjalar ke benda mudah terbakar. Cuaca yang kering juga sangat mendukung terjadinya kebakaran.
“Membakar sampah sembarangan itu mudah sekali membuat api cepat merambat karena didukung oleh angin,” ujarnya.
Dijelaskan, setelah sejumlah kejadian yang ditangani Damkarmat tercatat hingga akhir tahun 2024 kejadian kebakaran di wilayah Kabupaten Bojonegoro sebanyak 443 kejadian. Terbanyak kebakaran lahan, 227 kejadian yang disebabkan pembakaran sampah sembarangan.
Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Kabupaten Bojonegoro, Zaenul Ma’arif mengatakan, jumlah kebakaran 2024 menurun apabila dibandingkan pada 2023 lalu yakni 520 kejadian.
“Namun, untuk kejadian kebakaran 2024 kemarin menelan lima korban luka bakar ringan dan luka bakar level satu,” katanya.
Dia menambahkan, dengan sejumlah kejadian kebakaran sepanjang 2024, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan di sekitar rumah. Terutama sebelum meninggalkan rumah harus diperiksa terlebih dahulu kondisi kompor apakah dalam keadaan menyala atau tidak.
“Sebab, kebakaran tidak mengenal musim sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan,” tandasnya.(jk)