SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan target lifting migas untuk tahun 2025 sebanyak 1.610 ribu setara minyak atau barrel of oil equivalent per day (BOEPD).
Rincian target itu terdiri dari 605 barel minyak per hari atau barrel of oil per day (BOPD) dan gas sebesar 1.005 ribu BOEPD sesuai dengan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto mengatakan, bahwa target itu diyakini dapat tercapai melalui berbagai program strategis yang telah dirancang secara menyeluruh pada 2025. Yaitu menargetkan pengeboran yang lebih masif, termasuk kegiatan stimulasi sumur dan reaktivasi lapangan idle.
Selain itu pihaknya juga melakukan penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR), Improved Oil Recovery (IOR), dan onstream proyek hulu migas.
“Target lifting 2025 bukan sekedar rencana di atas kertas,” kata Djoko Siswanto saat monitoring lifting akhir tahun 2024 dalam keterangan tertulis dikutip Suarabanyuurip.com dari Jakarta, Kamis (02/01/2025).
Dia menegaskan, bahwa target itu merupakan kontrak komitmen dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mencerminkan reputasi masing-masing. Pihaknya ingin melihat produksi dari tiap-tiap KKKS, di mana hal itu menjadi tanggung jawab bersama.
“Untuk memastikan komitmen tersebut, SKK Migas akan menerapkan mekanisme reward dan punishment (penghargaan dan hukuman, red.),” tegasnya.(fin)