SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Kelompok peternak ikan lele binaan Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Sukowati Field bersama mitra pendamping dari Lestari Muda Indonesia kembali melakukan panen raya. Kali ini mereka mendapat hasil lebih optimum, dengan jumlah lebih banyak dibanding sebelumnya.
Keberhasilan dalam peningkatan produksi oleh kelompok budidaya ikan lele dibanding hasil panen dari panen raya pertama ini tidak lepas dari upaya intensif dalam pengelolaan budidaya, baik pada tahap pra-panen maupun pasca-panen.
Proses panen dilakukan secara bertahap sesuai dengan ukuran ikan lele yang telah mencapai bobot ideal. “Surojoyo” menjadi kelompok pertama yang melakukan panen dengan optimalisasi hasil panen dalam satuan seberat 2,7 kuintal, diikuti oleh kelompok “Menyala Bosku” seberat 2,5 kuintal, “Tunas Muda” 2,4 kuintal, dan “Nila Sejahtera” dengan hasil yang sama.
Panen tersebut dilakukan di tempat kelompok budidaya ikan Menyala Bosku, Selasa (25/02/2025, yang berlokasi di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
“Kami sangat senang, karena hasilnya cukup memuaskan,” ujar Ketua Kelompok Peternak Ikan Menyala Bosku, Sunaryo.
Sunaryo mengakui, pendampingan oleh Lestari Muda Indonesia ditekankan pada pengelolaan pakan dan juga perawatannya. Kualitas dan takaran pakan menjadi faktor utama dalam pertumbuhan ikan lele.
“Dengan menjaga keseimbangan pemberian pakan, risiko gangguan kesehatan ikan dapat ditekan, sehingga produktivitas dapat meningkat,” ungkap Sunaryo.
“Kami pastikan, setiap minggu ada controlling (pemantauan) ke masing-masing kolam,” sahut Manajer Program Budidaya Ikan Lele dari Lestari Muda Indonesia, Farhan Ulil kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (25/02/2025).
Dijelaskan, bahwa kunci utama keberhasilan panen ini adalah pemantauan rutin terhadap perkembangan ikan. Sejak awal, kelompok ini menebar sebanyak 2.000 bibit ikan lele dan menerapkan sistem pengelolaan yang ketat, termasuk pemberian pakan yang disesuaikan dengan tahapan pertumbuhan ikan.
Kelompok Lestari menjadwalkan setiap dua kali dalam sepekan untuk pengecekan kondisi ikan dan memberikan pakan berupa pelet. Ini bertujuan untuk memantau perkembangan ikan, meminimalisir angka kematian ikan.
“Serta memastikan ukuran ikan sesuai dengan target panen dalam kurun waktu tiga bulan,” jelasnya.
Ulil, begitu dia karib disapa menambahkan, bahwa pasca-panen juga menjadi fokus penting dalam program ini. Setelah panen, ikan lele langsung disalurkan ke pasar lokal dan beberapa mitra usaha. Selain itu, kelompok ternak juga mendapatkan pendampingan dalam manajemen pemasaran dan distribusi hasil panen agar dapat meningkatkan keuntungan.
Dalam pelaksanaannya, tambah Ulil, pihaknya terus memberikan pendampingan agar para peternak tidak hanya sukses dalam budidaya, tetapi juga mampu mengembangkan pasar bagi hasil panennya.
“Dengan begitu program ini bisa memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi warga Desa Ngampel,” tambahnya.
Dalam kacamata Ulil, program budidaya ikan lele ini telah menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat setempat, terutama bagi para pemuda yang ingin berwirausaha di sektor perikanan.
“Lestari Muda Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung kelompok ternak agar mereka dapat berkembang lebih jauh, baik dalam hal produktivitas maupun pemasaran,” tegasnya.
Panen raya ke dua ini juga mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Desa (Pemdes) Ngampel yang turut bangga dan bahagia atas hasil capaian panen kelompok ternak ikan lele binaan Lestari Muda dan Pertamina EP Sukowati.
Untuk itu Lestari Muda Indonesia bersama Pemdes Ngampel akan melakukan survey lokasi ke beberapa rumah warga untuk pengembangan program tersebut.
“Saya turut bahagia atas suksesnya panen raya ke dua ini, dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Lestari Muda dan Pertamina EP Sukowati atas dukungan dan binaannya,” ucap Kepala Desa (Kades) Ngampel, Purwanto.
Bertolak dari keberhasilan panen raya kedua ini, kelompok ternak ikan binaan Lestari Muda diyakini bakal mencapai produksi yang lebih besar di masa mendatang, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Kades berlatar belakang seorang tentara ini merasa senang, sebab dengan program ini masyarakatnya bisa mendapatkan peluang usaha dari pemanfaatan pekarangan rumah.
“Kami berharap, Desa Ngampel ini bisa berkolaborasi dengan program daerah yang baru saja dicanangkan oleh bupati,” tandasnya.(fin)