SuaraBanyuurip.com – Paijan Sukmadikrama
Tuban – Bermaksud mengantarkan salah satu kerabatnya menunaikan ibadah Umroh, rombongan tujuh orang asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur tewas kecelakaan di kawasan Jalan Raya Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/04/2025).
Mobil Isuzu Panther nopol DK 1157 FCL, yang dikemudikan, Basuki (44), bertabrakan dengan bus antarkota dalam provinsi Rajawali Indah dengan nopol S 7707 UA yang dikemudikan, Suwarno (46), warga Desa Mentoro, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Insiden itu mengakibatkan mobil Panther ringsek, hingga mengantarkan seluruh penumpangnya meregang nyawa.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, tragedi berdarah di jalan raya itu bermula ketika ban Panther mendadak selip. Basuki tak bisa mengendalikan kendaraan, sehingga mobil oleng ke kiri hingga menabrak bus.
Kedua kendaraan tersebut ringsek hingga membuat semua penumpang Panther meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan supir bus dan keneknya Khoirul Anam (22) yang berada di bagian depan, hanya menderita luka ringan di bagian kakinya. Sebanyak 15 orang penumpang bus selamat dari kecelakaan tersebut.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, IPDA Andri Aswoko, mengatakan, sesuai oleh di tempat kejadian peristiwa (TKP) pengemudi mobil Panther diduga tak dapat mengendalikan mobilnya sehingga oleng ke kiri. Bahkan, sampai roda sebelah kiri turun ke bahu jalan.
Setelah itu, kendaraan balik oleng ke kanan melewati marka di tengah jalan. Akibatnya langsung bertabrakan dengan bus.
Dikonfirmasi jurnalis secara terpisah, Kades Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban, Wiji Santoso, mengatakan, korban kecelakaan di Gresik tersebut adalah warganya yang berdomisili di Dusun Kedungsari.
Menerima kabar terjadinya kecelakaan menimpa warganya, Pemkab Tuban bergerak cepat memfasilitasi pemulangan jenazah tujuh korban ke desanya.
Atas arahan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, Pemkab mengerahkan sumber daya untuk mempercepat dan mempermudah proses penjemputan jenazah. Empat unit ambulans dari Dinas Kesehatan P2KB Tuban diterjunkan, dengan pengawalan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) setempat. Dua ambulans tambahan dari RSUD Ibnu Sina Gresik juga turut serta dalam iring-iringan pemulangan menuju rumah duka.
Kepala DLHP Tuban, Bambang Irawan, mengatakan, proses penjemputan dilakukan dengan koordinasi lintas sektor, mulai dari Polres Tuban, Dinas Kesehatan P2KB, hingga rumah sakit di Gresik.
“Kami siapkan personel untuk memastikan seluruh proses berjalan tertib, dan lancar sesuai arahan Bapak Bupati,” ujar Bambang Irawan dalam rilis dari Media Center Pemkab Tuban yang diterima SuaraBanyuurip.com tadi sore.
Pengawalan berlapis diawali Polres Tuban, dan ditutup oleh tim pengawalan DLHP Tuban. Mereka mengantar enam ambulan yang membawa tujuh jenazah korban kecelakaan tersebut. (jan)