Jurnalis di Bojonegoro Beri Kejutan di Ultah ke 53 Bupati Wahono

Ultah Bupati Wahono
Ketua SMSI mewakili para jurnalis di Bojonegoro saat memberikan kejutan perayaan ultah kepada Bupati Setyo Wahono di rumah dinas.(tangkap layar)

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Hari ini 53 tahun lalu, Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Setyo Wahono hadir menyapa semesta. Yakni 8 Mei 1972. Menyambut miladnya itu, puluhan jurnalis memberikan kejutan yang dihelat menjelang hari kelahiran, Rabu (7/5/2025) malam.

Para jurnalis mempersembahkan perayaan mendadak kepada pengampu kebijakan periode 2025-2030 itu sekaligus memberikan ucapan selamat teriring lagu berjudul “Selamat Ulang Tahun” gubahan grup band Jamrud.

“Terima kasih, baru kali ini ulang tahun (ultah) saya dirayakan, biasanya hanya keluarga dan kawan dekat mengucapkan selamat lewat Whatsapp,” ungkapnya kepada para jurnalis yang tetiba telah siap dengan kue tertancap lilin menyala berbentuk angka 53, tanda capaian usia.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro memfasilitasi acara tersebut. Para jurnalis diundang di halaman belakang rumah dinas bupati.

“Kegiatan ini bertujuan untuk membangun sinergitas dan meningkatkan kesepahaman penyebarluasan informasi publik yang konstruktif guna suksesnya Bojonegoro yang maju makmur dan membahagiakan,” kata Kepala Diskominfo, Heri Widodo beberapa jam sebelum kejutan ultah terjadi.

Bupati Wahono
Bupati Setyo Wahono dalam acara kebersamaan bersama para awak media, di rumah dinas bupati.(arifin jauhari)

Sementara kalangan jurnalis diwakili oleh Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bojonegoro, Sasmito berpesan kepada seluruh rekan media untuk bertanggungjawab atas profesi kewartawanannya dengan terus belajar kode etik jurnalistik dan Undang-undang pres.

Pria yang juga duduk sebagai salah satu pembina organisasi serikat profesi, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bojonegoro itu berujar, bahwa pers itu bebas tapi tidak telanjang. Ini berarti media sebagai fungsi kontrol bertanggungjawab terhadap pemberitaan dengan tetap memperhatikan kaidah dan kode etik jurnalistik.

“Terkait ini kami mohon kepada para Kepala OPD, guna terciptanya sinergitas dan hubungan yang saling menghargai sesuai undang-undang keterbukaan informasi publik agar membuka akses seluas-luasnya untuk rekan-rekan media dalam mencari informasi,” ujarnya.

Sedangkan Bupati Setyo Wahono menyatakan, bahwa bagi Pemkab Bojonegoro, media adalah mitra sekaligus agen pembangunan yang memilki peran sangat penting dalam mengawal pembangunan karena Media juga berfungsi sebagai alat kontrol yang didasari oleh semangat perbaikan.

“Saya sangat mengapresiasi media yang menjalankan fungsinya dengan baik sebagai alat kontrol program pemerintah daerah, saya tidak anti kritik, namun dalam penulisan berita harus disertakan data dan akurasi pemberitaan yang baik,” ungkap Mas Wahono, sapaan akrabnya.

Pria asli Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini juga menganggap penting menjalin komunikasi dan sinergitas dengan media sebagai penyampai progres program pembangunan yang mengedukasi masyarakat.

“Untuk itu saya dalam kesempatan ini mengucapkan terimakasih untuk semua media dan berharap dengan acara ini mampu memperkokoh komitmen dan menyamakan frekuensi semangat membangun agar terciptanya Bojonegoro yang Maju, Bahagia, Makmur dan Membanggakan,” tandasnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait