Bupati Wahono Takziah ke Keluarga Mahasiswa UGM yang Meninggal Saat KKN di Maluku

Bupati Wahono Takziah di rumah almarhum Bagus.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono (kanan) dan istri, Cantika Wahono berbela sungkawa kepada keluarga almarhum Bagus Adi Prayogo di Desa Butoh, Kecamatan Ngasem.(ist/prokopim)

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro – Bupati Setyo Wahono bertakziah kepada keluarga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, almarhum Bagus Adi Prayogo di Desa Butoh, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025).

Kedatangan orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro ini disambut langsung oleh orang tua almahum di rumah kayu berlantaikan tanah yang halamannya penuh dengan deretan karangan bunga dari berbagai tokoh dan civitas akademika UGM.

Bupati Wahono hadir bersama istri, Cantika Wahono, dan didampingi oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD), Heru Wicaksi.

Mendiang Bagus Adi Prayogo adalah putra dari pasangan suami istri Lasman dan Santi. Bupati Setyo Wahono berkunjung guna turut berduka cita, ikut serta meringankan beban keluarga, dan memanjatkan doa.

Semasa hidup, Bagus Adi Prayogo adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM. Ia meninggal dunia saat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku Utara.

Pada mulanya, Bagus bersama enam rekannya mengambil pasir di Pulau Wahru untuk program revitalisasi terumbu karang. Insiden tragis terjadi saat perjalanan pulang, gelombang pasang dan angin kencang menghantam perahu longboat yang mereka tumpangi, menyebabkan perahu terbalik di perairan Debut, Kabupaten Maluku Tenggara, pada hari Senin, 1 Juli 2025.

Jenazah Bagus Adi Prayogo dipulangkan dan tiba di rumah duka di Desa Butoh pada hari Kamis, 3 Juli 2025, sekitar pukul 00.30 Wib. Jenazah almarhum langsung dimakamkan pada pagi hari itu juga di pemakaman turut Desa Trenggulunan, Kecamatan Ngasem.

Lasman, sehari-hari bermatapencaharian sebagai petani dan pedagang kelontong, merasa kehilangan yang mendalam atas putra tercinta.

Di tengah duka mendalam ini, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, bersama istri, Cantika Wahono, menyempatkan diri untuk melawat rumah duka. Kunjungan tersebut diiringi sambutan hangat dan penuh kasih, sebagai bentuk dukungan dan doa bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap diberikan ketabahan dan kekuatan, serta semoga almarhum diberikan tempat di sisi-Nya,” ucap Bupati Setyo Wahono.

Tak hanya Bupati Bojonegoro beserta istri, teman-teman seangkatan dari Fakultas Kehutanan UGM juga hadir silih berganti memberikan dukungan kepada keluarga almarhum di rumah duka.(fin/adv)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *