Lampaui Target APBN, Bahlil Sebut Produksi Migas Semester I 2025 Capai 1,75 Juta Barel Setara Minyak per Hari

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Semester I 2025 KESDM.(suarabanyuurip.com/tangkap layar)

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyebutkan produksi minyak dan gas bumi (Migas) Semester I 2025 telah melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Akumulasinya mencapai 1,75 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD/Barrel of Oil Equivalent per Day).

Bahlil mengemukakan hal tersebut dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Semester I Tahun 2025 Kementerian ESDM di Jakarta, Senin (11/8/2025).

Ia mengatakan, bahwa target APBN untuk akumulasi produksi minyak dan gas totalnya sekitar 1.610 juta MBOEPD. Realisasi itu mencapai rata-rata 111,9 persen di atas target yang ditetapkan pemerintah.

“Ini akumulasi minyak dan gas, tetapi sekarang sudah melampaui target APBN pada satu semester sudah mencapai 1.754,5 (MBOEPD),” ungkap Menteri ESDM Bahli Lahadalia diikuti Suarabanyuurip.com secara dalam jaringan.

Meski begitu, Bahlil, begitu ia karib disapa, mengakui terjadi penurunan produksi migas pada bulan Mei dan Juni. Pada dua bulan itu masing-masing produksinya mencapai 1,81 MBOEPD dan 1,75 MBOEPD.

Penurunan produksi migas ini tersebab ada beberapa perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mengalami perbaikan sehingga berhenti operasional dalam beberapa waktu.

Dijelaskan, bahwa untuk produksi minyak, rata-rata produksi minyak sepanjang Januari-Juni 2025 berada di angka 602,4 ribu barel per hari (MBOPD) atau 99,5 persen dari target APBN 2025 sebesar 605 ribu barel per hari. Namun, lifting minyak per Juni 2025 telah berada di 100,5 persen dari target, di angka 608,1 ribu barel per hari.

“Nah ini untuk minyak, target minyak APBN kita di 2025 605 ribu barrel per day, kita tahu sejak 2008, menurut data yang kami dapat dari Dirjen Migas mengatakan sejak 2008 sampai 2024 target realisasi lifting kita tidak pernah mencapai sama dengan target APBN selalu di bawah target APBN,” jelasnya.

Bahlil melanjutkan, banyak yang mengira target produksi minyak tidak mencapai target. Hal ini ia bandingkan dengan mengelola pangan yang lebih mudah.

“Kalau ini ada uang, ada lahan punya, begitu eksplorasi belum tentu dapat itu waktunya 3-4 tahun, saya terima kasih SKK Migas, Dirjen Migas dan seluruh tim atas kerja samanya, di bulan Juni sudah melampaui target APBN sekarang 605 ribu udah 608 ribu dan kami sudah berkomitmen dan melapor ke Presiden, insyaallah, baru pertama sejak 2008,” tegasnya.

Kemudian, untuk rata-rata produksi gas bumi pada Semester-I 2025 mencapai 1,19 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau 119 persen dari target APBN 2025 sebesar 1.005 juta barel per hari. Khusus untuk Juni 2025 capaiannya sebesar 1,14 juta barel per hari. Capaian lifting gas di bulan Juni itu turun dibanding bulan sebelumnya, sebesar 1,21 juta barel per hari pada Mei 2025.

“Rata-rata per bulan 1.005 (MBOEPD, targer APBN), tapi realisasi kita sekarang kalau di rata-rata 1.199 (MBOEPD). Artinya sudah mencapai 119% dari target semester pertama,” tandas politikus Partai Golkar ini.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait